Pengalaman Night at the Museum Bank Indonesia
Ceritanya 31 Agustus lalu saya terpilih untuk mengikuti acara ‘night at
the museum Bank Indonesia’ dari Komunitas Historia (KHI). Untuk terpilih, saat itu
saya mengisi form secara online dari website http://www.komunitashistoria.com/ dan dari sekitar 600 pendaftar, terpilih
sekitar 85 orang. Alhamdulillah bisa ikut acara yang baru pertama kali diadakan
ini.
Sebenarnya untuk tema night at the museum sendiri bukan baru pertama
kali. Hanya saja, konsep yang agak mirip dengan amazing race, memang baru
pertama ini.
Sekitar pukul 17.00 saya sampai di Museum Bank Indonesia yang terletak
persis di seberang halte transJakarta di Kota tua. Pendaftaran ulang dibuka
pada pukul 17.30 tepat sementara acara dimulai pada pukul 18.30.
Setelah mendaftar dan mendapat buku petunjuk yang berisi tentang Museum
Bank Indonesia (termasuk peta), name tag , pin serta kotak yang berisi makanan
ringan, lalu saya menuju Mesjid yang berada di belakang museum untuk menunggu saatnya
shalat Maghrib.
Saya baru pertama kali ke museum ini dan saya sungguh kagum dengan
perawatannya yang membuat bangunan dan halamannya bersih dari segala kotoran.
Mesjidnya pun bersih walau saat itu pendingin udara sedang rusak tapi angin
dari luar saat pintu dan jendela dibuka membuat mereka yang beribadah tidak
merasa panas.
Pukul 18.30 kami dikumpulkan di suatu ruangan dan mendengar kata
sambutan dari Kang Asep Kambali dan perwakilan dari pihak museum Bank
Indonesia.
Jadi, konsep acaranya ada sekitar 17 kelompok dimana setiap kelompok
terdiri dari 5 orang. Kelompok saya bernama DR. R.E Smits (dan udah ngubek – ngubek google, ga tahu
siapa dia sebenarnya) yang terdiri dari saya sendiri, Ryan (pimpinan kelompok),
Ario, Novie dan Hani.
Setiap kelompok diberi semacam paspor yang kudu di cap di setiap pos
dan ternyata selain lima pos yang sudah jelas petunjuknya, setelah kita
berhasil memasuki lima pos tersebut ada 1 pos bonus yang petunjuknya ada di
dalam amplop khusus (dengan pita) yang hanya boleh dibuka setelah lima pos itu
sudah selesai. Untuk petunjuk pos – posnya diberikan di dalam amplop berwarna
cokelat.
Baiklah, pos pertama adalah pos 1 yang ternyata berada di tempat kita
dikumpulkan saat mendengar penjelasan tadi. Disini kita disuruh mengerjakan
puzzle yang bergambar salah satu presiden di tahun 50 an yang bernama
Sjafruddin Prawiranegara. Saat puzzle selesai kami susun, saya tahu ini gambar
orang – orang jaman dahulu tapi lupa siapa namanya. Untungnya Novie punya
catatan nama – nama orang yang pernah berurusan dengan keuangan di Indonesia.
Selanjutnya kami menuju pos 4 dimana di pos ini kami diberikan teka
teki silang dengan pertanyaan menyangkut lagi – lagi sejarah Batavia. Di luar
perkiraan, ternyata Ario sukses menjawab 80 persen pertanyaan disini. Kagum
deh.
Berikutnya kami menuju pos 5 yang mana saya langsung mudeng dimana
lokasinya karena saat mau ke mesjid saya melewatinya. Hihihi... Disini kami
bermain dimana pimpinan kelompok kami berikan 5 petunjuk sebelum dia menjawab
apa yang dimaksud. Secara perintah awalnya salah , ini malah menguntungkan
kami. Tantangan dapat kami lalui dengan mudah.
Pos 2 menjadi tujuan berikutnya dan disini kami diminta untuk berfoto
bersama di tempat dimana terdapat logo – logo Bank Indonesia yang pernah ada. Ario
lagi – lagi sukses mengetahui dimana lokasi tempat ini.
Menuju pos 3 tanpa petunjuk karena panitia kekurangan amplop yang
berisikan petunjuk, alhasil kami diantar menuju pos tersebut. Disini kami
disuruh mencari mata uang dengan gambar
presiden saat itu dan berisikan tulisan dengan huruf cina dan kemudian
menggambarkan kembali.
Sukses dengan kelima pos, kami menuju pos bonus yang mana kalau kami
berhasil melalui tantangan disini akan mendapatkan bonus 500 poin. Wow! Lagi –
lagi Ario mengetahui dimana pos ini setelah amplop yang berisi petunjuk kami
buka. Secara Ario yang paling menonjol ilmunya, kami menunjuk dia untuk masuk
ke dalam ruangan di pos ini untuk mencari huruf M. Kenapa di ruangan ini hanya
seorang yang boleh masuk? Ternyata disinilah ruangan tempat mesin – mesin pencetak
uang disimpan. Keren aja (how lucky Ario is!).
Dan di pos ini huruf M gagal diketemukan. Waktu yang diberikan hanya
1.5 menit dan area cukup luas. Apapun itu, kami menerima kegagalan ini. Bisa
terpilih untuk acara ini saja kami berlima sudah bersyukur sekali. Berkenalan
dengan teman – teman baru yang sudah janjian untuk ikut acara KHI berikutnya. Hehehe.
Ternyata di dalam tim kami, Ario dan Novi itu sudah pernah berkunjung ke museum Bank Indonesia ini, makanya mereka banyak tahu dibanding yang lain.
Selesai dengan 6 pos, menggunakan kupon yang diberikan kami menuju ke
tempat yang dituju , di bagian belakang museum, lapangan terbuka yang
didekorasi menggunakan panggung, bangku, meja bundar dan dimana makanan
tersedia.
Dengan pilihan makanan satai ayam dan baso - karena saya, Ario dan Novie
yang pertama kali mengantri, alhasil kami bisa mencicipi keduanya. Hehehe.
Soalnya, setelah kami bertiga, panitia di meja penyajian baru sadar kalau
ternyata hanya boleh memilih satu jenis makanan saja.
Selama makan dan menunggu hasil siapa pemenangnya, kami disuguhkan lagu
– lagu perjuangan oleh band dengan suara penyanyinya si Mbak yang cukup keren. Selain
lagu – lagu perjuangan tentunya ada juga lagu lainnya.
Secara kami gagal di pos bonus, maka kami juga yakin kalau kalah cuma
seru aja sih, di bawah langit Jakarta dengan cuaca bersahabat, menikmati lagu
dengan pemandangan sekitar yang juga keren.
Sedihnya, kata kang Asep, mereka yang sudah ikut acara ini, gak boleh
ikut acara sejenis kedepannya. Duh! Secara bulan Desember akan ada lagi acara
yang sama.
Di luar dugaan, sebelum acara saat saya mengupload foto di path, banyak
teman – teman yang pengen ikutan acara ini. Wow, ternyata ya!
Saran untuk panitia :
- Semoga panitia lebih terkoordinir terutama di pos – posnya
- Untuk petunjuk, akan lebih baik kalau menggunakan gadget. Sayang banyak lembaran kertas yang dibuang
- Pilihan makanannya kalau bisa lebih bervariasi
- Minuman, jangan bayar donk. Hehehe
Last but not least, TERIMA KASIH banyak atas undangannya, TERIMA KASIH juga untuk teman - teman satu tim. Semoga KHI makin sukses. Sampai ketemu di acara berikutnya,:)
(dan... setelah acara usai baru tersadar kalo gak sempet berfoto sama kepalanya KHI, Kang Asep, hiks)
Untuk yang ingin ikutan acara KHI, pantengin aja twitter dan website mereka. Setiap bulannya ada banyak acara seru koq.
Twitter KHI : https://twitter.com/IndoHistoria
Twitter Museum Bank Indonesia : https://twitter.com/MuseumBI
Tampak kanan, Mesjid |
Bagian dalam Mesjid |
Bagian belakang |
The Smits (courtesy of Ryan) |
Suasana di malam hari |
Seru euy, seneng ya sambil ngasah otak. kagum sama temen-temennya yang punya rekaman sejarah di otaknya. :) Bandung kapan, ya? :)
ReplyDeleteiya efi. jd inget pelajaran2 jaman dulu loh. coba aja di kontak KHI nya ngajak mereka kerjasama.
DeleteHai mbak Yuni & mbak Efi. D bandung ada satu komunitas peminat sejarah kota bdg yg suka ngadain kunjungan k situs2 bersejarah bdg lengkap bersama nara sumbernya. Ada twitternya silahkan gabung di sana
ReplyDelete