Penting gak sih Mengundang Blogger untuk Meliput Acara?

Source: http://theantisocialmedia.com/tag/blogging/page/2/
Beberapa hari lalu saya mem-blast email kepada bloggers untuk mengisi form hasil kerjasama yang pernah kami lakukan. Dalam hal ini saya sebagai agency yang mewakili klien dan pengundang para bloggers untuk diajak kerjasama.
Selama ini, kerjasama yang sering dilakukan adalah mengundang blogger untuk meliput acara launching dan acara dengan tema tertentu atau mengajak blogger untuk me-review produk.
Selama ini juga, Alhamdulillah kerjasama selalu berjalan dengan baik. Kalaupun ada yang kecewa, balik lagi, we can not please everyone, right? *pembelaan diri, hehe
Dari hasil survey kecil – kecilan tersebut muncul suatu pemikiran, bagi saya pribadi, apakah perlu blogger diundang untuk meliput launching (peluncuran perdana) suatu produk?
Teng tong….
Kalau mau dijawab cepat, saya akan bilang, GAK PERLU!
Lalu sayapun akan dihujat para bloggers yang selama ini selalu rajin datang acara, sehari bisa 3 acara launching dengan goody bags yang menggiurkan. Urusan menulis, bisa jadi nulis, bisa juga gak.
Saya menulis ini dan juga berkaca karena saya dulu sering melakukan hal ini. Kadang saya pribadi pun bingung, setelah pulang acara gak tahu mau menulis apa karena acara yang gak menarik atau karena kurangnya pemahaman akan acara atau produk yang di- launching.
Tapi, secara sekarang bloggers juga diincar oleh perusahaan atau pihak pengundang, karena katanya blogger itu sudah dianggap sejajar dengan media (walau balik lagi, banyak wartawan gak mau disejajarkan dengan blogger).
Bagi perusahaan sendiri, tulisan bloggers masuk dalam hitung-hitungan coverage yang dibutuhkan. Apalagi, wartawan kadang tingkat kehadirannya suka mengkhawatirkan karena mereka akan memilih berita yang lebih ‘cantik’ untuk diliput. Disinilah bloggers mengisi kekosongan.
Nah, sayangnya bloggers keasikan mengincar goody bags (jujur aja sih, kalo gak ada, pasti agak kesel, kan? kan?) atau menunjukkan eksistensi diri mereka di acara sana sini dan mereka lupa untuk meningkatkan nilai jual mereka atau meningkatkan jumlah pembaca.
Hmmm… ini menjadi pe-er tersendiri. Yes, you can buy viewers but agencies and brands are not stupid either. 
Udah pernah di-engage suatu brand lalu merasa udah nge-hits? Hmmm… it’s not that simple.
Sekarang brands sudah mulai menerapkan, berapa banyak sih yang membaca tulisan tentang produk mereka atau membaca tulisan tentang acara yang mereka selenggarakan.
Dan pada kenyataannya, tulisan bloggers saat me-review produk akan jauh lebih diminati orang daripada cuma sekedar mengulas tentang liputan peluncuran suatu acara.
Jujur pada diri sendiri, lihat tulisan kamu yang paling banyak dibaca, apa sih?
Ini saya screenshot, tulisan di blog saya yang paling laris dibaca.

  • 8 of 9 berisikan reviews!
  • Dua dari delapan reviews tersebut merupakan endorse (dalam artian saya menerima produk untuk di-review).
  • Satu yang bukan review, merupakan acara launching tapi saya menggunakan label yang tepat sehingga orang mengira itu review.
  • Dua review merupakan murni dari pengalaman pribadi, hingga saat ini walau tulisan laris – belom pernah saya dihubungi oleh brands tersebut (dan gak perlu berkecil hati, disinilah kepuasan tersendiri bisa menulis tanpa imbalan dan gak perlu takut menulis jika memang ada kekurangan pada produk tersebut)
  • Narkoba masih menjadi informasi yang menarik. Learning point-nya adalah, coba menulis hal yang sensitive walau saat menulis narkoba sebenernya saya saat itu memang di-engage oleh BNN, hehe…
  • Kuliner dan pariwisata selalu menjadi hal yang menarik karena trend sekarang adalah pariwisata.

Sekarang, apakah kamu pernah me-review tulisan di blog kamu? Sekali – sekali jangan hanya me-review produk tapi coba yuk me-review tulisan sendiri.
Kesimpulan akhir dari tulisan ini, apakah perlu blogger diundang untuk meliput launching (peluncuran perdana) suatu produk?
  • Untuk melengkapi hitung-hitungan KPI dari coverage, why not?

Seberapa efektif dari hasil liputan tersebut untuk dibaca orang? Well, just ask the bloggers – let’s say a week after they have posted their posts in their blogs,J

Cheers,
Yunika Umar


Comments

  1. Jadi, kapan ngundang aku? *eh

    ReplyDelete
  2. Memang pgnnya siy pas bikin laporan launching ga sekadar laporan, inginnya memuat informasi yg dibutuhkan banyak pembaca. Kalau laporan aja, pas udah telat postingnya jd terasa basi hehehe self reminder siy buat saya, perlu banyak perbaikan blognya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, sebenernya kl laporan launching aja, memang krng menarik. tapi kalo pas pulang langsung nulis, bisa mencuri start utk mencari jumlah view dan biar mncul di mesin google.

      Delete
    2. Poin banget nih curi startnya.. hehe

      Delete
  3. Good opinion ^_^
    Eh, dah lama ya gak ketemuan hehehe

    ReplyDelete
  4. Penting ga penting balik lagi ke pihak yg mengundang aja toh dia yang punya budget. Ada budget why not, blogger hanya sekedar mempublikasikan saja.

    Mau datang kagak, balik lagi ke blogger sendiri. Ga usah dipersulit, have fun sis bro santeee kaya di panteei

    ReplyDelete
  5. Yey, saya juga sukak kalau ada goody bag mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl gue tergantung acaranya sih... Ada jg acara yg gak ada goodie bag tp krn gue enjoy (pastinya acara makan sama nonton...hahahahha) ya gue fine2 aja... Drpd dipaksain goodie bag disediakan tapi isinya ketauan brg gak berkualitas... cuman sekedar ada isi

      Delete
    2. yep... cm kdng kalo ada yg minta bantuan utk promo nyari blogger, aku nanya apa goody bagnya. takutnya blogger kecewa saat plng,:(

      Delete
    3. bener juga sih... memang kebanyakan ya ngarep goodie-bag. tp kl dr awal dibilangin gak ada goodie bag kira2 mereka masih mau dtg?

      Delete
  6. ini mbacanya dari awal sampe akhir aku cuma satu kali nafas :)))) menggebu2 sekali mbak :)))

    aku review tulisan sendiri sejak terakhir menerima endorse sekitar 1,5-2tahun yang lalu kalo gak salah, terus ngerasa kok gak worth yaa dengan angka yang aku terima (lumayan besar), sadar klo aku ternyata belum punya kemampuan lebih untuk review produk berbayar. client happy cuma aku yang kurang sreg :)))

    akhirnya memutuskan untuk tidak menerima tawaran dulu, tapi masih membantu review sesuatu (produk/acara) dengan syarat tidak dibayar karena ada beberapa teman yang keukeuh seumeukeuh nunik harus nulis, ok fine! :))))

    dan aku lebih nyaman dengan format yang seperti ini, lebih dapat feelnya, no presure (karena sudah cukup presure di kerjaan :))))

    tapi apakah nunik gak akan nerima tulisan berbayar lagi? masih nerima cuma dengan sangat2 selektif *tebarkode :))))

    tapi bener yaa, setelah berkecimpung di agency life tuh kadang sedih dengan kualitas tulisan beberapa blogger tapi ini malah jadi challenge provetic pas suggest client ketika mengundang blogger untuk satu kegiatan, strategynya harus matang biar sama2 happy, harus bisa sama2 bermanfaat, sukur2 akan berlanjut terus kerjasamanya dan gak ada kekecewaan/hal negative di belakang

    Tapi kalau ditanya soal penting gak penting, ya penting karena ada kebutuhan dari industrinya sendiri

    *kemudian curhat :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup kebutuhan dari industrinya sendiri.
      Dan jujur, kalau ada yg suka menyepelekan blogger - misalnya dibedakan dengan media itu bikin nyesek.
      Sekarang tinggal bloggernya, mereka mau berada dimanakah? mau meningkatkan kualitas atau kuantitas,:)

      Delete
  7. akkk, waktu aku dapet email tentang peninjauan kerjasama itu aku ciut, sambil mikir duh kok tulisanku ga punya trafik yang tinggi yaa, sedih karna ujung ujungnya ga bisa memuaskan brand yg ngajak kerjasama :(.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayyo semangat nulis mbak dan meningkatkan traffic. aku mengamati perkembangan mbak windah loh dr awal nulis sampe skrng. cuma butuh passion lebih besar lagi,:)

      Delete
  8. Aihhh, tulisannya bikin jidat berkerut. Aku mau coba cek ah tulisan di blog aku.
    Nggak bisa jawab pertanyaannya Ika, belum pernah jadi agency. Tapi kalau pertanyaannya dibalik apakas saya perlu hadir utk acara launching produk? Jawabannya simpel, selama saya dapatkan benefit dari acara itu, why not?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah.. nah... kadang kita pengen dateng tp agencynya malah milih orang lain #curhat

      Delete
    2. Nunggu undangan,Ika... #kode

      Delete
  9. Trendnya memang begini ya sekarang mbak, brand mengundang blogger untuk promosi, sehingga harusnya terjadi simbiosis mutualisme.

    Semoga makin banyak blogger yang profesional ya, karena setitik nila, bisa merusak susu sebelanga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup... dan menjadi nilai lebih jika blogger punya tulisan dgn page view yang besar

      Delete
  10. Terlepas dari pro kontra mengenai hal yang ditanyakan di atas, saya suka tulisan ini, berani dan jujur mengemukakan hal-hal yang akan mengundang reaksi dari "yang merasa". Selalu respek kepada orang-orang yang punya pendapat yang "tidak biasa", dan menyadarkan saya bahwa setiap orang boleh punya pendapat yang berbeda dengan keumuman orang. Salam hangat. Terus menulis hal-hal yang realistis seperti ini yaa...salam kenal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi mbak, terima kasih. salam kenal juga,:)

      Delete
  11. Eh mba Yunika nulis ini juga ya
    Kirain waktu baca judulnya ikutan LBI juga hihihi
    Keren Mbak ulasannya
    Soal undang mengundang mah serahin ama brand aja
    Diundang ayok, nggak juga masih tetep ngeblog
    Karena pada dasarnya memang sebelum ada undang-mengundang, sudah harus nulis di blog

    Salam kenal ya, Mbak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheh.. bener mbak, saya makanya sering nulis curhat menganggap blog sbg diary, :)

      Delete
    2. Sepikiran sama saya, meski tidak diundang pun saya masih tetep ngeblog kok, karena saya juga menganggap blognya kayak diary :D

      Salam kenal mbak Yunika

      Delete
    3. hi mbak Tian, salam kenal juga...
      pasti dulu buku curhatnya banyak juga ya? :)

      Delete
    4. Opininya samaan kek saya, blog is my diary of mine. Lupa resep, cusss ngintip di blog hehe.
      Salam kenal jg mba Yunika ^^

      Delete
  12. Buat pelajaran atau catatan tersendiri bagi agensi juga tentunya, agar ke depannya mampu memilih blogger undangan lebih detil lagi. baik dari segi kwalitas tulisan, kwalitas foto&kwantitas blognya si blogger tsb. Dengan kepiwaian agenci menyeleki blogger udangan, tentu akan menjadi suatu kerjasama yang baik&smart ke klien.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hoh, terima kasih atas masukannya mbak... cm kdng kalau byk milih, eh bloggernya ud diundang pihak lain,:(

      Delete
  13. Wkwkwk, terus terang yang beginian bikin blogger daerah kayak saya terbelalak. Sebegitu dinamisnya dunia blogging di luar sana.
    Kalau saya mah jarang diundang acara, Sekali-kali aja. Dan buat blogger daerah spt saya, bisa diundang saja luar biasa senangnya walau tanpa goodiebag, transport harus keluar sendiri. Saking jarangnya event dan saking penginnya merasakan pengalaman spt blogger di kota besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi Mbak... pengalaman mengundang blogger di daerah lain lagi, saat daftar banyak etapi yg datang cuma 1, itupun setelah dipaksa, hiks.

      Delete
    2. Mba Yuni gak ngundang saya sih, ups...kalau eventnya di kota Solo, saya bisa hadir. Kalau luar kota mah angkat tangan. Kalau nggak bisa hadir biasanya saya gak akan daftar. Selama ini begitu yang saya jalani.

      Delete
  14. Berhubung event disini tak sesering di Jkt, mungkin antusiasme-nya msh cenderung ke ngumpul2. Tp melihat kiprah blogger ibukota,dahulu seringkali terbetik pertanyaan, kok blog dia gitu2 aja sering dpt undangan ya? Shg timbul pula pemikiran bhw utk diundang itu gak perlu ngeblog yg sampai gimana gitu atau punya followers medsos ribuan, yg penting deket sama si itu atau si anu. Apa brand-nya nggak rugi? Baru belakangan aja pd minta followers minimal segini atau DA berapa dst.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha.. bener banget mbak analisamu.
      nah itu dia, kdng orang dari perusahaan juga gak ngerti digital, mereka cuma tahunya ya blogger,:)
      kedepannya perusahaan2 akan lebih selektif, semoga blogger juga meningkatkan kualitas.

      Delete
  15. Undangnya blogger dari komunitas yg benar2 mengontrol kualitas snggotanya. Jgn mungut blogger dari tepi jalan hihi

    Kalo gk nulis kewajiban, komunitas yg baik menegur dan memperingatkan. Komunitas jg memberikan panduan etis, tips dan trick, pelatihan, dll


    Spt kita2 di bloggerbdg
    *promosi* hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. cie.... nanti kalau ada acara di bandung, siap-siap diundang ya,:)

      Delete
  16. Wah bisa nyontek idenya nulis tema yang rame Mak :) hihihi.... kalau aku pengen diundang Mak tapi belum ada undangan di Padang untuk blogger :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, blogger di daerah memang agak susah utk dikumpulkan. transportasi juga mgkin menjadi kendala.

      Delete
  17. Tfs mba Yunika, tamparan buatku untuk meningkatkan kualitas.

    ReplyDelete
  18. Nice post buat aku yang baru jadi blogger... dateng ke event masih sekali diajakin Mak Icoel dan emang nulis reviewnya sih... tapi traffiknya kalah sama tulisanku yg bahas cara nanem jambu,,, huh... belajar lagi... review lagi... thanks for reminder nya mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah kan.... seperti aku bilang, review atau tips jauh lebih menarik drpd liputan acara,:)

      Delete
    2. bisa dicoba utk menulis tips atau informasi dari acara tersebut tnpa perlu menulis apa acaranya.

      Delete
  19. terimakasih ulasannya mbak Yunika, semakin menggembleng diri supaya tulisanku byk viewernya, emang kalo lgsg hard selling, susah naik grafiknya, tapi kalau nulis ada tips-nya lebih banyak pengunjung

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya..skrng kecenderungan tulisan berupa tips. nulis yg galau galau jg laris (asal pede ya?)

      Delete
  20. Mba Yunikaaaa...salam kenal mba. Mau dong diundang event, tapi di Semarang mba hehehee.. emak2 blogger sini semangat2 mba klo ada event. Ya karena di daerah kalik mba, ga banyak eventnya :)
    Makasih untuk sharenya... buat belajar nih jadi blogger yg bener. Selama ini aku blm begitu merhatiin soal traffic. Taunya datang, (kadang2) nulis, trus share deh ke temen2 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi Mbak.... siip. kalau di daerah tetep bisa berkarya lewat review kok. secara kalau ud biasa mereview dan dilirik, agency/brand tinggal kirim barang. tulisan pun byk yg baca,:)

      Delete
  21. Kalau saya secara internal lebih memilih kawan2 yang rutin ikutan kopdar sekaligus berkenan membuat tulisan review tsb dengan penuh keikhlasan. :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. widih keren.. memang silaturahmi aka networking itu penting ya,:)

      Delete
  22. suka banget tulisannya... jadi pembelajaran buat aku yang blogger pemula kak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waks... kamu blogger yg rajin nulis dan enak diajak kerjasama. way to go!!!

      Delete
  23. Opini yang keren, brand is not stupid either :)

    ReplyDelete
  24. Saya malah belum pernah menghadiri acara peluncuran produk, mak.
    Jadi penasaran, eh pengen dapat goody bag hahahaha

    ReplyDelete
  25. Mba yunika, kita pernah ketemuan dua kali di acra satu brand. Tapu mba yunika mungkkn udah lupa.

    Tulisannya menohok sekali,apalagi saya blogger moodyan.kwkwwkk.
    Makanya skrg klo mau dtg ke event suma ceki ceki dlu sesuai gak sama isi blog saya.

    Sankyuu for sharing mba ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mbak, aku tahu dirimu lah... secara kerjaan tiap hari kepoin blogger sana sini utk dpt insights. iya, saya jg moody-an. makanya skrng lbh seneng nerima ajakan review,:)

      Delete
  26. sejujurnya, saya nyaris gak pernah mikirin bakal dapat goodie bag atau enggak kalau datang ke acara. Mungkin karena dari awal saya memang selektif, ya. Gak setiap undangan masuk saya pasti terima.

    Yang pertama kali saya lihat adalah tema.Kalau tema acaranya gak cocok atau di luar minat saya, lebih memilih untuk menolak secara baik-baik. Tapi kalau temanya menarik, saya akan tetap datang kalau sudah janji hadir walaupun gak ada iming-iming apapun. Insya Allah. Dan tetap menulis reportase juga. Simpel aja alasannya, yaitu untuk menjaga networking.

    Thanks buat tulisannya. Sebagai pengingat juga buat saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mbak myra... senang bekerjasama dgn dirimu, traffic keren, gambarnya pun ok. mungkin bisa berbagi tips biar rame pembaca,:)

      Delete
  27. Sebagai seorang blogger dan juga bekerja di agency saya jadi tau betul apa keinginan blogger dan kebutuhan agency.

    Keduanya saling membutuhkan. Blogger butuh konten dan agency butuh traffic. Jika dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan keduanya.

    Tapi kita harus selektif memilih blogger, jika cuma datang, makan, bawa hadiah/goodie bag terus gak ada reportasenya, jangan harap ada undangan lagi. Pun blogger yg confirm hadir tiba2 cancel tanpa pemberitahuan bakal di blacklist seumur2 dia jadi blogger. Bukan apa2, hal ini kan ada reportnya ke klien, kalo ada yg miss, kinerja agency bakal menjadi catatan. Hal ini yg harus disadari oleh para blogger.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup.. setuju mas harris. makanya aku nulis ini sambil berkaca, krn aku sering bandel pergi acara dan gak nulis,:)

      Delete
  28. Kalau lihat di analytics, top 10 di blog saya itu review pribadi, tips (yang disusupi sama review produk), shopping dan travelling.

    Kalau masalah diundang atau enggak, kembali lagi ke pihak yang mengundang. Tapi kalau saya pribadi, gak semua undangan saya daftar atau terima karena harus sesuai sama minat juga. Kalau gak tertarik ya gak bakalan daftar atau terima undangannya. Soalnya kalo udah gak tertarik, untuk nulis jadi mampet banget otaknya. Dan saya juga membatasi untuk menghadiri acara2 karena gak selalu bisa dan gak mau sampe maksain terima undangan tapi trus ingkar. Soalnya beberapa kali saya lihat skarang trendnya pas daftar banyak banget dan menggebu2 eh pas hari H yang dateng cuma segelintir. Sedih lihatnya.

    Untuk masalah goodiebag, sejauh ini saya sih gak terlalu mikirin. Lebih mikirin materi untuk nulisnya sih kayak brosur atau press release. Soalnya buat saya, bisa diundang itu udah sebuah penghargaan tersendiri, jadi kalau ternyata dikasih goodiebag ya itu bonus. Sama kayak dapet uang transport atau tidak. Ada Alhamdulillah, gak ada ya udah. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... bener bgt mbak... review itu emang paling larisss.

      Delete
  29. Yang penting & kerap kali banyak rintangan dari menghaidiri undangan blogger adalah tanggung jawab liputan tulisannya :D

    ReplyDelete
  30. Saya dpt event dari email waktu pertama kalinya thn lalu, blm ikut komunitas apa2, blum gitu ngerti dan langsung mencap diri sendiri 'ah saya mah kan kaum proletar' hihi sampe sekarang.. makasih mba tulisannya

    ReplyDelete
  31. Iya, daku biasanya suka nulis tips praktis kl datang ke acara, ngga khusus meliput acaranya..

    ReplyDelete
  32. Gaya tulisan dengan konten otokritik begini memang menajdi sesuatu yang baru, berbeda, dibanding tulisan blogger pada umumnya.
    Jujur, tajam, mungkin membuat nyesek bagi sebagian pembaca, hehehhe.
    Aku suka tulisan ini, karena aku dulu menulis artikel di media cetak, juga sering model kritik begini.
    Hanya karena sebagian blog berisi curhat, pengalaman, review, kuliner, yaa, jadilah tulisan ini lumayan menghentak.
    Aku sesekali mereview blog ku mba, dan nilainya masih nol, karena nggak mudah membangkitkan spirit menulis setelah cukup lama 'tidur'.
    maturnuwun ya tulisannya, mengingatkan aku, agar belajar lebih baik lagi, sekalipun sudah berumur hehehehe.
    maju terus ya mba, salam hangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. duh aku jd minder tulisanku dibaca eks wartawan. mungkin eks wartawan spt mbak ini yang harusnya menjadi narsum saat ada acara biar kita-kita juga belajar byk seluk beluk dunia tulis menulis. hayyo mbak, semangat nulisnya (padahal akupun jarang-jarang)

      Delete
  33. Kyknya saya baru sekali dua kali diundang, eh tepatnya bisa menghadiri undangan (krn cari yg wiken dan acaranya sesuai dgn minat). Yg penting acaranya sesuai yg saya harapkan (ilmu/ informasinya) biasanya saya tulus nulis kok dan usahakan cepet, krn takut kelewat momen. Hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia... jrng yg memikirkan ilmu/informasi yg didapat. saya jg dl ngasal ambil semua. skrng kl acara utk ibu yg sudah berumah tangga, mending saya kasih kesempatan mereka yg memang kompeten.

      Delete
  34. yup, seperti yg gw tulis di status. komitmen blogger itu penting. jgn sampe udah daftar di acara A, eh tiba tiba batalin krn gudibeg di acara B lebih gede dengan seabreg hadiah menggiurkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini bakal tetep menjadi masalah sampai kapanpun,:(

      Delete
  35. Halo mbak Yunika, salam kenal dari Semarang :D

    Kalo event di Semarang sih biasanya juga nggak mesti ada goodie bag. Diundang aja udah seneng, bisa kopdar blogger. Dan seringnya sih saya langsung tulis, biar dapat feel-nya, curi start juga sih, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi pengen kopdar dgn blogger semarang. kapan bkin acara kopdar, undng undng donk mbak, semoga bs hadir dan silaturahmi.

      Delete
  36. Liat tulisan mba Yunika trus baca buru2 buka email dan ternyata ada survey beberapa hari lalu😂 ..duhh maaf keun belom di isi insyaallah bsk ke warnet baru isi survey hehe😆 .

    Makasih atas sharingnya dan saya sepertinya harus lebih banyak belajar biar benar2 berkualitas ..
    😄😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha..terima kasih ya mbak atas kerjasamanya selama ini.

      Delete
  37. aku pingi gerasain jadi blogger berbayar..hihi...slama ini lebih banyak nulis di blog utk curhat aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. percayalah, asal konsisten dgn curhat, suatu saat bisa bikin buku loh. lebih keren kan?:)

      Delete
  38. wuiihh udah rame aja yg komen, ketinggalan info. Dulu hobby ikut semua acara cuma karena pengen tahu seperti apa konsepnya, bagaimana pengemasannya, apa aja acaranya, ada ilmunya ga. Paling suka acara yg ada muatan ilmunya. Pointnya sekalian belajar mengemas acara, walaupun belum tahu bakal berani bikin atau ngga, minimal tambah wawasan. Lama-lama keteteran karena ga semua acara menarik untuk ditulis, hahaha *pengakuan, kayaknya poin ini sama dg yg Ika tulis ya?

    Sekarang mulai selektif milih acara, kalau konsepnya menarik, sesuai tema blog yg mostly parenting, anak-anak, perempuan akan aku ambil utk blog bunda3f atau kuliner, travel, & lifestyle utk blog advencious. Semakin ke sini semakin banyak undangan, kalau tiap hari dihadiri, kayaknya ga sanggup juga peer nulisnya :).

    Kayaknya memang iya, enakan terima review, apalagi kalau bayarannya sesuai *ehh

    ReplyDelete
  39. Salam kenal Mbak, Saya masuk sini habis baca status Mbak Tanti dan Om Nh :)

    Hm, ini akan jadi masukan berarti buat saya. TFS :)

    ReplyDelete
  40. Iya banget mbak.. ada tuh blogger yg pas dpt gudibek krg ok trus protes. Atau ada jg kejadian minta ganti warna dan itu serombongan. Ya salam... Klp aku sih dtg k acara biasanya krn bener2 pengen tahu sm acaranya. Jadi klo nantinya nulis pun insya Allah sepenuh hati. Tsahh... tp emang bner, kdg klp dideketin sm agency/ brand yg terkenal suka deg2an sndiri. Takut tulisannya kurang kece.. hihi...

    ReplyDelete
  41. Hai hai mba Yunika, baru sempet nulis komen, nih, setelah PC sehat lg akibat banjir kmaren2.

    Hmmm, baca tulisan ini saya jadi ikutan berkaca juga. Dulu nulis yg penting bagus dan sesuai passion aja, terserah page views-nya brp, komennya ada atau ngga. Trus saat sering diundang brand, barulah mulai peduli dng hal2 tsb. Kalau saya sih mikirnya, saat kita menerima undangan dari brand utk menghadiri suatu peluncuran produk, di saat yang sama kita sudah menyadari ada tanggung jawab yang mengikutinya, yaitu turut mengabarkan tentang launching tersebut, entah lwt sosial media spt twitter, IG, dan facebook, atau pun menulisnya di blog. Makanya saya pun lumayan selektif menerima undangan, nggak apa2 sedikit acara, yang penting menghasilkan = menghasilkan tulisan yang bagus, menghasilkan networking, sukur2 menghasilkan goodie bag (jadi ini nomor terakhir buat saya).

    Saat hasil tulisan views-nya serta komentarnya ngga sebanyak yg diharapkan, ya saya mau bilang apa, paling2 introspeksi diri dan berusaha lebih baik lg agar di tulisan2 berikutnya hal2 lebih meningkat lagi.

    Masalah blogger yg datang hanya demi goodie bag (bahkan bbrp kali saya liat ada yg maksa minta dua buat siapanyalah), kalo dari pengalaman saya yang juga sering mengundang blogger, ya itu pinter2nya kita untuk memilih blogger yg bagus karena nggak semua blogger mata goodie-an #apaseeh ;p caranya lewat menjaga hubungan baik dengan sesama blogger jadi kadang saat udah mepet dan perlu blogger bagus tetep aja bisa dapet.. Tapi i feel you sih mba saat hampir smua blogger andalan ternyata sudah diundang oleh yang lain, hihihi..

    Jadi? perlu ngga ngundang blogger? kalo saya sih dari misalnya 50 undangan, selalu siapin min 10 seats buat blogger(yang kredibel).

    Sekian ;p

    ReplyDelete
  42. Goodie bag, kalau acara nggak terlalu lama dan jaraknya nggak jauh-jauh amat (relatif), isinya alakadarnya sih gak papa untukku. Tapi kalau acaranya jauh dan lama, pasti ada sebersit harapan goodie bag isinya yg menawan sedikit krn kan blogger juga sdh luangkan waktu, keluarkan biaya ongkos transport, dll. In my case, tambahan, ngasih ongkos terimakasih ke ART krn mau dititipi anak2. Jadi mungkin kadang bloggers berharap goodiebag cukup menawan itu maybe bukan melulu krn matre tp yaaa biar 11-12 lah sama budget dan effort yg sdh dia keluarkan.

    Aku pernah membatin hal yg sama, walau konteksnya agak beda. Kalau mba Yunika kan ttg brand inviting bloggers lewat agency ya. Kalau yg di bayanganku, brand/instansi yg invite bloggers lewat forum blogging jadi bloggers daftar dan diseleksi. Banyak bloggers yg asal daftar aja semua event yg terbuka undangannya gitu, terseleksi syukur, nggak juga nothing to lose. Sebetulnya mungkin itu fair ya, jadi nggak ada unsur KKN dari forum. Tapi aku kadang membatin bloggers A/B/C ini tiap daftar pasti cuman ngejar goodiebag, sebetulnya tema/produk dalam event bukan sesuai minatnya. Goalnya betulan cuma bawa goodiebag pulang dan kumpul2 sama temen blogger lain. Jadi, reportase event nya pun keliatan bgt alakadarnya. Keliatan nggak dari hati, wong mmg itu tema yg bukan niche nya. Kalo begitu, apa nggak kasihan brand/instansi nya sih Mba?

    ReplyDelete
  43. Assalaamu'alaikum Mbak Yunika,

    Salam kenal dari saya, Imazahra.


    Terima kasih tuk sharing artikelnya yang sarat materi belajar bagi blogger 'hurray' ala saya :)

    Saya sependapat dengan tulisan Mbak. Karena ternyata top reading di blog saya yang notabene adalah jurnal traveling justru tentang brand Indihome yang pernah saya review.

    Padahal kalau diingat-ingat lagi, review yang saya tulis sangat virtual berdasarkan hasil meeting dengan Indihome.

    Saya ingin menulis dengan cara berbeda saja.

    Tak saya sangka, justru sampai detik ini tercatat sebagai 'the most readable article!'

    Interesting fact!
    Membuat saya ingin mendapat job review lain yang lebih menantang - setelah selama ini cenderung cuek dengan job review, hehe.

    Makasih sharingnya sekali lagi :)

    ReplyDelete
  44. kalau ada acara undang aku juga donk, klau ada proyek review bagi-bagi sedikit hehehe.....

    ReplyDelete
  45. Dulu pernah nerima sponsored post. Kalau sekarang ada agency yang tanya langsung pasang tarif mahal biar enggak jadi :D. Kalau sponsored juga enggak mau artikel dari agency, kudu nulis sendiri entar di otak atik gatuk :D

    Terima kasih tulisannya bener-bener JLEB :D

    Salam kenal

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts