Kenapa Satu Alamat Email Saja Cukup?



Berapa banyak email yang Anda miliki?
Saya mau cerita pengalaman pribadi. Memang sih punya banyak email itu terlihat keren. Tapi, pernahkah terpikir, jika suatu saat kita dipanggil Sang Maha Pencipta?
Cerita – cerita ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Gak ada maksud apa – apa selain sebagai pengingat bahwa kita harus bersiap diri akan apapun yang terjadi.
Tiga belas tahun lalu saat salah satu Oom (kakak dari Mama) kesayangan saya wafat , beberapa hari setelah kepergian beliau, tante saya (istri beliau) meminta tolong saya dan adik untuk pergi ke kantor tempat kartu kredit yang beliau gunakan supaya bisa ditutup dan membayar tagihan – tagihan tersisa. That was easy! It was 13 years ago!
Now, 13 years later, the story is changed. Segala sesuatu serba digital. Akhir Juni lalu, Oom saya (salah satu kerabat dari kami) meninggal dengan tiba – tiba meninggalkan banyak PR (pekerjaan rumah) untuk mereka yang ditinggalkan.
Sebenarnya PR ini akan mudah untuk dikerjakan jika saja di saat beliau hidup, beliau meneruskan segala informasi yang ada. Seandainya saja beliau tidak menyimpan semua sendiri. Alasan dia menyimpan sendiri pun bukan karena rahasia atau apa, hanya saja, setahu saya, Oom saya ini sangat dedicated akan apapun yang dikerjakan dan gak pernah mau merepotkan orang. Selama dia bisa, yowes yang lain terima jadi saja.
Hingga lima bulan kemudian, saya kembali mengunjungi Tante saya (istri beliau) untuk yang kedua kali setelah kepergiannya. Baru saya tahu kalau sang istri maupun asistennya gak tahu menahu apa saja yang telah dilakukan Oom saya. Memang gak ada sesuatu yang negatif. Bagi saya pribadi, sebenarnya hal simple. Tapi tidak bagi mereka.
Saya harus menjelaskan tentang dunia internet dari dasar. Oom saya ini punya usaha hotel dan konveksi. Foto – foto tersimpan rapi dan website untuk perusahaan beliau bikin sendiri. Kontrak – kontrak dengan penyedia jasa hotel online pun ada. Tetapi, istri dan asistennya gak tahu. Akhirnya mereka malah dibodohi orang untuk bikin website baru plus apa – apa serba baru.
Alhasil saat saya membuka sana sini, saya baru tahu kalau semuanya sebenarnya sudah ada tinggal dilanjutkan dan gak perlu ribetsss. Luckily, si (alm) Oom saya ini orangnya setia dengan satu email - Email perusahaannya!
Dengan gampangnya saya bisa me – retrieve semua  akun – akun yang pernah dibuat berdasarkan email tersebut dan menggunakan fasilitas ‘forgot password’. Dari situ juga saya bisa tahu ada tagihan setiap bulannya yang ditagihkan ke kartu kredit (setelah 5 bulan wafat, Tante saya gak pernah memeriksa rekening koran dikarenakan sistem pembayaran langsung dari tabungan).
Mungkin nilainya kecil tapi kalau diakumulasi per tahun, lumayan bangetttt, bisa beli tiket pp ke Bangkok dengan harga normal. Setelah saya beritahukan ke Tante saya, langsung kami memutus sistem pembayaran tersebut karena ternyata tidak diperlukan lagi.
Long story short, balik lagi, kenapa kita harus punya banyak akun email jika yang digunakan hanya SATU atau dua? Saya tahu ada orang yang punya banyak akun email tapi yang diperiksa itu – itu saja. Lah, terus untuk apa?
Password? Coba tuliskan di dalam satu buku dan disimpan di suatu tempat yang dapat dijangkau oleh orang di rumah. Tempat yang mungkin terpikir oleh orang yang dekat dengan kita saat ada kejadian darurat.
Dengan satu atau dua email saja, kita memberikan kemudahan kepada orang terdekat saat ada keadaan tidak terduga. Masih takut kalau ada yang menyalahgunakan? Selama kita masih sehat/hidup, kita kan tetap bisa me - retrieve   akun pribadi  *sepanjang kita mau, kalau kitanya males ribet ya itu lain urusan*
Balik ke Oom saya ini, ternyata juga,  password untuk email perusahaan yang dibuka melalui Outlook ini ternyata juga gak ada yang tahu. Jadi, selama ini karena di setting otomatis dibuka, ya email tersebut masih bisa terbaca.
Saya yakin sih, diantara folders PC nya ada satu yang menyimpan semua informasi password. Tapi, apakah semua orang melakukan itu? Bagi saya pribadi, saya gak menyimpan di folder pc karena takut terjadi sesuatu dengan komputer pribadi. Berbeda dengan buku yang tersimpan rapi, bahkan lembaran kertas yang berisikan informasi pun saya simpan. Hehehe.
So, dari sekarang, yuk kita usahakan untuk selalu bersiap diri akan segala kemungkinan terburuk. Bukan saya mengajak berpikir negatif, hanya saja, gak ada salahnya toh?!?

Comments

  1. aku punya dua kak, tetapi dua-duanya aktif dan selalu terhubungan dengan satu iphone, dan soal sandi-sandi penting aku juga biasanya bikin catatan gitu. soalnya lmyan plupa jga hhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah bagus tuh.... banyakan suka gak pd nulis, saat lupa bikin baru lagi,:(

      Delete
  2. Walaaah, saya punya email sampai 6 biji --" tapi ada satu master password sih buat mengumpulkan semuanya dalam 1 aplikasi ��

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts