Kisah Mereka Pengguna narkoba
Alkisah, saya
berkesempatan mewawancarai seorang tokoh di kampung saya untuk menanyakan
perilaku para pengguna narkoba di wilayah tempat tinggal kami.
Mariyuana/ganja
Sesuai dengan
tulisan saya sebelumnya, memang sekarang ini sudah tidak ada lagi pengguna
narkoba di wilayah ini. Kalaupun ada, mungkin satu atau dua dan beliau pun
tidak mengetahuinya.
Beliau, seorang
wanita berusia di atas lima puluh tahun yang tahu semua cerita di wilayah kami
bahkan beberapa kali berurusan dengan para pengguna narkoba.
Menurutnya,
sekarang sudah banyak orang yang mengetahui tentang berobat melalui puskesmas. Alhasil
salah satu puskesmas terdekat di wilayah kober di Jalan Tanah Abang I – dekat dengan
walikota Jakarta Pusat dan juga komplek kuburan Belanda selalu dipenuhi oleh
pengguna narkoba.
Dari pagi hingga
sore hari, para pengguna memadati puskesmas dan mengantri menunggu giliran. Dari
pemuda hingga yang sudah berkeluarga bahkan ada yang sampai menggendong anak.
Rupanya tingkat
kesadaran untuk bisa sembuh semakin tinggi. Tidak mengenal jenis kelamin dan
tingkat usia, para pengguna sukarela pergi berobat.
Sepertinya di
beberapa wilayah, penduduk sudah mendapatkan edukasi yang cukup bahwa pengguna
yang berani melapor tidak akan dihukum penjara. Mereka akan direhabilitasi
sehingga mereka sembuh.
Dia pun
bercerita bagaimana dulu beberapa pengguna biasa berkumpul di belakang
rumahnya. Sungguh menyeramkan bagaimana mereka para pengguna saat menggunakan
jarum suntik.
Pertama, mereka
mengambil darah mereka menggunakan jarum suntik, untuk mereka yang sudah
terlalu sering – maka darahnya akan susah keluar, kalau darah tidak dapat
keluar, mereka akan menggunakan air biasa. Lalu darah atau air itu dicampur dengan
bubuk yang dinamakan barbuk, entah itu sabu atau heroin, beliau tidak
mengetahui – yang diketahui adalah harganya cukup mahal. Setelah proses
penyampuran, kembali dimasukkan ke dalam jarum suntik dan disuntikkan
bergantian.
Dengan cerita
ini, saya mengerti bagaimana pengguna jarum suntik begitu rentan terkena
penyakit HIV. Sebelumnya, saya selalu berpikir kemungkinan bagaimana HIV atau
AIDS bisa tertular.
Seperti
diketahui, jumlah penderita HIV dan AIDS terus meningkat sekarang ini. Selain dikarenakan
penularan secara seksual, lainnya adalah penggunaan jarum suntik saat menyuntikkan
narkoba.
Beliau pun
menceritakan bagaimana ada satu penderita yang telah sembuh dan berkeluarga
serta punya anak, kemudian entah bagaimana ceritanya, tergoda untuk kembali
menggunakan dan dalam waktu singkat meninggal dunia.
Inilah yang
susah, menjaga agar mereka yang telah sembuh untuk bisa tetap berada di jalan
yang benar. Apa yang terjadi dengan tetangga saya ini, beberapa tahun yang
lalu, saat masih ada pengguna narkoba di wilayah ini. Alhasil, lingkungan yang
tidak kondusif mengakibatkan orang yang sudah sembuh untuk tergoda dan kembali
menggunakan.
Cerita lain dari
beliau adalah bagaimana pasangan suami istri yang tertangkap polisi karena
menggunakan narkoba dan juga berjualan. Siapa yang menjadi korban? Anak balita
merekalah yang menjadi korban utama. Dengan kedua orang tua yang masuk penjara,
sang anak akhirnya dibesarkan tanpa kasih sayang kedua orang tua.
Begitu banyak
efek narkoba yang sangatlah menyedihkan. Seringkali, perkembangan akan
ketergantungan terhadap bahan – bahan kimia di dalam narkoba menyebabkan tubuh
tidak berfungsi secara sempurna saat narkoba tidak digunakan.
Ini juga yang
menyebabkan pengguna narkoba tidak akan bisa kembali seperti normal seperti
saat belum menggunakan. Lebih kurang, akan ada efek narkoba yang bersifat
jangka panjang.
Efek ini
tidaklah hanya terjadi pada mereka yang menggunakan narkoba dalam waktu lama ,
bahkan mereka yang pernah menggunakan walaupun sekali dua kali, efek tersebut
akan terus berada di dalam tubuh.
Saya kenal
beberapa orang yang pernah menggunakan narkoba ‘just for fun’. ‘Just for fun’
disini adalah menggunakan narkoba saat hanya kumpul dengan teman – teman. Biar dianggap
gaul. Biasanya yang digunakan adalah ganja atau pil ekstasi.
Apa yang terjadi,
mereka biasanya mempunyai tingkat keparnoan yang tinggi. Parno adalah rasa
takut yang berlebihan dan ini bisa
terjadi untuk hal – hal yang sepele bagi orang yang tidak pernah menggunakan
narkoba.
Mereka bisa saja
takut saat berpapasan dengan aparat kepolisian atau takut saat pekerjaan tidak
mereka selesaikan pada waktunya. Masih banyak lagi tingkat keparnoan yang
mungkin terjadi. Saat ini terjadi, mereka biasanya mengoceh tanpa arah.
Begitu banyak
efek atau dampak dari penggunaan narkoba. Berikut saya tulis lagi berdasarkan informasi
dari Badan Narkotika Nasional.
Mariyuana/ganja
- Motivasi rendah & susah dikendalikan
- Depresi dan paranoid
- Gangguan persepsi dan berfikir
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Sulit konsentrasi
- Gerakan lambat
- Memicu serangan jantung, stroke dan gagal ginjal
- Perilaku agresif
- Gemetar berlebihan
- Pandangan kabur dan halusinasi
Heroin
- Detak jantung lemah dan sesak mafas
- Kerusakan paru-paru, ginjal dan hati
- Sulit buang air besar
- Sulit konsentrasi
Overdosis
bisa menyebabkan kematian karena pusat pernafasan di otak tertekan dan lumpuh
Ekstasi
- Kerusakan otak, ginjal dan hati
- Kehilangan ingatan dalam jangka waktu yang lama
- Menggigil, berkeringat dan muntah
- Tidak mampu untuk berpikir, melihat dan menyelaraskan fungsi tubuh
Kematian
dapat terjadi karena gangguan pembuluh darah jantung, dehidrasi, dan pecahnya
pembuluh darah otak
Ketamine
- Sulit menggerakkan anggota tubuh, gangguan persepsi, pendengaran, penglihatan, penciuman, sentuhan dan rasa
- Berhalusinasi
Sabu
- Senantiasa merasa lapar
- Gangguan fungsi hati, ginjal dan urat syaraf
- Perilaku abnormal dan mudah bingung
- Berkhayal dan berhalusinasi
- Mudah cemas dan marah
Overdosis
dapat menyebabkan kematian karena pecahnya pembuluh darah di otak
Inhalants
- Kerusakan permanen pada otak, hati dan ginjal.
- Cenderung mengalami pendarahan pada hidung (mimisan)
- Kehilangan ingatan, sulit belajar dan melihat sesuatu secara jelas
- Kehilangan kendali tubuh
- Kram, nyeri dan batuk parah
Dengan segala
paparan di atas. Apakah kita generasi penerus bangsa masih mau coba – coba dengan
penggunaan narkoba?
Marilah kita
bersama – sama dengan BNN bahu membahu untuk menciptakan negara tercinta
Indonesia yang bebas dari narkoba.
Comments
Post a Comment