Saya dan Internet
Internet itu bagi saya pribadi sudah merupakan suatu
kebutuhan. Pertama kali mengenal dunia internet sekitar tahun 1997 dimana biaya
untuk koneksi masih mahal dan susah – saat itu koneksi masih menggunakan
jaringan telepon rumah dengan bunyi suara panggilan yang khas dan kadang
ngangenin hingga sekarang ini.
Bersyukur sekarang internet sangat mudah di akses, dimana
saja dan kapan saja. Pada saat tertentu memang sering terjadi gangguan. Jika
jaringan internet di rumah down, saya langsung panik menghubungi call centre
mereka. Padahal jaringan internet melalui gadget masih bisa di akses. Cuma ya
itu, sayang aja kalau kuota internet di gadget habis, hehe.
Dalam keseharian saya menggunakan tablet, bahkan untuk
menelpon. Nah lho, aneh gak sih? Tapi itulah saya. Telepon saya jarang
berbunyi, paling 2 – 3 kali sehari. Saya menghubungi orang juga lebih jarang lagi.
Terus, apa saya orang yang mengurung diri dan tidak berhubungan dengan dunia
luar?
Nah itu dia, keseharian saya lebih banyak melakukan kegiatan
tulis menulis, membaca, browsing dan mengamati segala sesuatu. Maka itu, tablet jadi pilihan saya karena layarnya yang besar. Berhubungan dengan orang lain,
jaman sekarang mah udah pada gak mau kali ya pake SMS. Kebanyakan orang memilih
menggunakan fasilitas messenger yang juga banyak pilihan. Tinggal pilih mau
yang simple atau yang menyediakan fasilitas sticker lucu.
Sahabat – sahabat saya di penjuru Indonesia maupun di luar
negeri sekarang ini lebih senang untuk menelpon menggunakan fasilitas free call
dari messenger. Sehingga tab saya harus selalu terkoneksi dengan jaringan
internet.
Berhubung layar tab yang besar itulah – sekitar 7 inch, mau
gak mau saat membuka tautan , membuka gambar dan menggunakan aplikasi, dibutuhkan
kapasitas internet yang lebih besar dibandingkan gadget dengan ukuran lebih kecil.
Sebagai contoh, seharian enggak buka aplikasi Path, sekali buka bisa
menghabiskan 100 MB. Padahal teman saya juga enggak sampai 100.
Maka itulah, saya lebih memilih menggunakan internet di
rumah sepuasnya dan saat di jalan barulah mengandalkan mobile data. Itupun
dengan memilih – milih mana yang dibuka, mana yang ditahan – tahan menunggu
sampai di rumah.
Dengan segala kesibukan saya yang berhubungan dengan internet
sepanjang hari, alhasil jangankan sehari, sejam tanpa internet pun mustahil
bagi saya.
Dalam menggunakan internet, sayapun senang berbagi dan
mengajarkan orang – orang yang masih buta dengan internet ini. Memangnya masih
ada orang yang buta internet? Ada donk... Contohnya, Ibu dan tante – tante saya
yang rata – rata berumur 60 tahun ke atas.
Kalau untuk ibu – ibu, karena pada dasarnya mereka senang
mengobrol, pastinya saya mengajarkan menggunakan fasilitas messenger. Aplikasi
tersebut pasti langsung bikin senang. Apalagi sekarang banyak messenger yang
bisa digunakan untuk menelpon. Menelpon lewat messenger bisa dilakukan kapan
saja dengan biaya dari penggunaan mobile data ataupun wifi internet di rumah.
Apa gak seneng tuh ibu – ibu?
Jika proses mengajar messenger sudah berhasil , langkah
selanjutnya adalah mengajarkan mereka untuk browsing. Dari browsing resep makanan,
gosip terkini sampai menonton video melalui youtube. Nah, kalau mereka sudah
bisa browsing, beres deh urusan, karena mereka bakal sibuk sampai – sampai kadang
lupa dengan kegiatan sehari – hari,:)
Serunya mengajar ibu – ibu itu, kalau mereka sudah mengerti,
mereka akan bangga banget deh memperkenalkan keahlian baru tersebut dan dengan senang
hati pula mengajarkan ibu – ibu lainnya.
Repotnya, kalau ada masalah, biasanya mereka kebingungan.
Kalau sudah begitu, lewat messenger deh mereka konsultasi sama saya. Secara
merek gadget juga beragam, alhasil saya google sana sini untuk membantu
kesulitan mereka. Sulit sih mengajarkan melalui messenger tapi juga seru. Tahu
deh gimana ibu – ibu itu saat lagi panik. Di saat berhasil, ada kepuasan
tersendiri tentunya.
Enaknya gadget jaman sekarang adalah dengan adanya fasilitas
tethering. Menjadikan gadget kita sebagai wifi hotspot. Tentunya ada password
sehingga tidak bisa siapa saja dengan bebas menggunakan wifi dari hotspot
tersebut. Nah fasilitas tethering ini ternyata tidak semua orang mengetahui.
Padahal gadget mereka jauh lebih canggih dari saya, hehe.
Dengan adanya fasilitas tethering ini, gak perlu bingung saat
jaringan di rumah atau kantor lagi down. Bahkan saat sedang berada di tempat –
tempat dimana disediakan free wifi. Saya pribadi, dikarenakan keparnoan menggunakan
free wifi, lebih memilih menggunakan tethering saat memerlukan koneksi
internet, terutama dalam mengakses situs perbankan.
Penjelasan di atas menunjukkan kalau sekarang ini, internet
telah menjangkau setiap lapisan dan rasanya gak mungkin sehari tanpa internet.
Harapannya ke depan, jaringan internet di Indonesia bisa stabil hingga seluruh pelosok
daerah *optimis*.
Semoga makin banyak orang yang memanfaatkan internet ya, mak :-)
ReplyDeleteAmien.... Insya Allah,:)
DeleteManfaat internet memang tidak terhitung mak, sayang sekali di Indonesia belum begitu dioptimalkan. Justru byk generasi muda yang menyalah gunakannya.
ReplyDeleteYup, bener Mak. Kurangnya control dari keluarga membuat banyak yang kebablasan,:(
Delete