Etika di Social Media 'Path'

Niatnya mau mengerjakan pe - er tulisan yang begitu banyak, eh malah jadi kepikiran menulis tentang etika di social media bernama PATH.

Sudah pada tahu kan seharian ini di path, facebook dan twitter beredar screenshot tentang status seorang perempuan yang ngomel - ngomel gak mau kasih kursi ke ibu hamil di transportasi umum? Semua yang baca pastinya pada menghujat si perempuan ini. Semua saling repath, share maupun RT screenshot yang beredar. Padahal, pastinya banyak yang gak kenal sama perempuan tersebut.

Saya masih shock dengan status tersebut dan lalu membaca tweet dari selebtweet, @indraherlambang yang juga merupakan host dari insert - padahal mestinya dia senang donk baca berita kaya gini - ternyata dia malah mempertanyakan apa pantas kita meng - capture status orang di path dan lalu disebarluaskan?

Alhasil, pikiran sayapun teralihkan, memikirkan apa yang namanya privacy. Bener juga ya? Path itu kan membatasi hanya 150 orang teman!!!! Saya pribadi punya aturan tentang pertemanan di path, antara lain :

1. Saya tidak akan meng - add ataupun meng - approve orang yang saya gak kenal - kenal banget. Temen SMA tapi kalau dulu sekolah gak pernah ngomong, gak akan saya approve disini. Sementara teman di social media, walau jarang -jarang ketemu tapi sering berhubungan di dunia maya, ya akan saya approve. Begitu juga saat akan meng - add seseorang yang juga berteman di social media lainnya, akan saya minta izin dulu lewat message atau DM. Daripada nanti gak di approve dan bikin bete,:)
2. Orang yang cuma nge - add tapi gak pernah update status dan anehnya selalu terlihat seen di status saya, saya anggap stalker, bakal saya remove. *kejam yak? hihihi*
3. Orang yang nge - update status atau upload gambar dalam 1 jam bisa lebih dari dua kali juga bakal saya remove. Hello, there are other things for those called twitter or instagram! Kenapa saya gak tulis facebook, karena bagi saya meng - update setiap bentar di facebook juga sangat mengganggu, apalagi sistem di facebook itu random ngasih lihat status orang ke teman - temannya.
4. Jangan seenaknya screenshot status atau gambar seseorang tanpa minta izin terlebih dahulu.
5. Jangan asal repath tanpa cek ricek. Malu ah kalau sampai salah,:)

Nah, udah milih - milih teman , status ataupun foto yang di update juga yang gak di share di social media lainnya, tahu - tahu ada yang meng - capture dan membagi - bagi informasinya ke tempat lain, apa saya gak marah? Pastinya! *itu kalau saya lhoo*. Anggap aja kita punya sahabat tempat curcol, terus dia membocorkan cerita kita, apa kita gak marah?

Kita boleh bilang, path ini kan social media, tapi lagi - lagi, path hanya untuk 150 teman - yang mana ini dianggap jumlah terbaik bagi seseorang untuk mengingat nama teman - temannya. Bukan tanpa alasan path membatasi hanya 150 teman. Beda dengan facebook dan twitter. Banyak teman yang saya gak kenal di antara 1600 teman di facebook.

Anyway, setelah berpikir tentang hak seseorang, saya pun menemukan tweets dari si ibu ini yang akhirnya saya follow. By the way, sebelum saya capture, saya minta izin dulu untuk share di path tapi kemudian saya berpikir untuk share di blog, semoga gak apa - apa ya Bu, :) Beliau juga minta agar saya menuliskan kalau dia bukanlah pengguna path tapi berusaha memahaminya. Berikut beberapa kicauannya :




Terlepas dari status atau upload - an seseorang di social media yang menurut kita sangat tidak pantas, ada baiknya kita juga hati - hati jangan sembarangan men - share. Ada lho kasus gegara screenshot di bbm yang terjadi di Sulawesi Selatan (silakan google sendiri). Kita harus hati - hati deh hari gini, kalau si empunya akun di path mau melanjutkan ini semua ke ranah hukum, yang men - share bisa pada kena. Sementara dia dengan statusnya yang bikin gemes bakal melenggang bebas.

Apa kita mau diperkarakan hanya gara - gara soal beginian?

Silakan kalau ada yang tidak setuju dengan pendapat saya. Saya juga menunggu tambahan etika lainnya,:))

Disclaimer :
saya gak membela perempuan dalam kasus kejadian status tanggal 16 April ini, saya cuma melihat dari segi privacy saja. Kasus - kasus kaya begini bisa terjadi terus kedepannya, seenaknya meng - capture status seseorang di path tanpa izin, :(

Updated

Beberapa hari ini ketemu gambar di path maupun twitter. Sebenarnya yang twitter lebih lengkap sih tapi lupa lihat dimana. Well, yang ini cukup mewakili juga sih,:)

Dan saat mau upload koq error, ok, kira - kira kalimatnya begini :

What Happens in Path , Stays in Path



Comments

  1. Assalamualaikum..
    sebnrnya ad kasus apaan ka?
    kayanye menarik jg untuk dsimak..,maaf ktingglan berita maklum dgunung mulu soalnya?
    trs gw bole teman di path ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada cewk gak rela ngasih kursi ke bumil, statusnya panjang di path, yang kasih komen jg pd s7. Lalu ada yg screenshot,tersebarlah kemana2.. ,:(

      Delete
  2. Tak ubahnya di darat ya Mak, memilah teman dan memilih berita apa saja yang pantas buat kuping.
    Kalau bukan karna aneka lomba mensyaratkan alamat tweet, tentu saya tak akan membuat akunnya.
    Terlalu banyak suara/celoteh/pendapat orang, tanpa disadari membebani otak.
    Saya selalu ingat : ....."Tak selamanya pikiran harus dikometari dan tak selamanya komentar di pikiri" Salam kenal,Mak Yunika...:)




















    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, mak mutia, aku suka dgn kalimat :tak selamanya pikiran harus dikomentari dan tak selamanya komentar dipikiri. Sekarang aku berusaha banget ga membanjiri tweets dgn yg ga penting. Cewek itu kan susah kalo diem aja. Cuma, memang harus bener- bener semakin bijaksana. Mulutmu harimaumu... segala sesuatu yg baik dan buruk akan kembali ke kita lagi.

      Delete
  3. Ini emang selalu jadi perdebatan ya Mak. Saya sendiri setuju kalo gak etis kita menshare apapun tanpa seijin pemilik. Mau itu status, PIN BB, no hp, email, dll. Di sisi lain, saya juga berpikir bahwa kita perlu bijak untuk memilih apa yg mau kita lontarkan ke dunia maya. Omongan lisan bisa disanggah, tapi meninggalkan jejak tertulis di dunia maya itu memang kayak punya tattoo. Bisa dihapus, tapi selalu ada bekasnya. Salam kenal ya Mak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Mak Maria, iya setuju. Makanya juga saya gak mau menuliskan no telpon dan email di dalam status twitter maupun komentar fb krn ada aja orng iseng yang bisa menyalahgunakan. Salam kenal juga,:)

      Delete

Post a Comment

Popular Posts