Decluttering Itu Gak Mudah

Decluttering

Menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai.


Decluttering sejatinya tidak segampang itu karena ada beberapa orang yang memang sayang untuk membuang barang. Saya sendiri menghadapi ini dengan diri sendiri maupun orang sekeliling saya.

Barang ini terlalu cantik untuk dibuang atau dikasihkan ke orang lain. 

Barang itu masih dipakai kok (ya.. ya... yaa may be, 10 tahun lalu terakhir dipakai).

Saya sebaik mungkin berusaha untuk melakukan decluttering dari hal-hal kecil. Simple as botol yang sudah tidak ada tutupnya. Pecah belah yang sudah retak termakan usia. Skin care yang tinggal sedikit, digabung dengan skin care lainnya yang juga tinggal sedikit. Pakaian yang jarang terpakai atau sudah robek (sementara baju yang kekecilan masih kusimpan, segitu optimisnya akan kurus, hahaha).

Urusan menyingkirkan barang milik ibu saya perlu kekuatan mental karena kalau beliau tahu, bisa ribet urusan. hahahaha. Diem-diem, 1-2 barangnya saya singkirkan secara berkala, kadang pakai bohong segala bilang barang pecah atau apa biar beliau gak ngomel.

Saya punya keluarga yang barang rongsokan (saking banyaknya barang yang dia punya dan memang tidak terpakai) tersusun rapi dan menumpuk. Saat dulu beliau sehat, barang-barangnya dalam keadaan bersih. Sekarang sejak terkena serangan stroke, barang tersebut berdebu dan tetap dia tidak rela untuk menyingkirkan barangnya. Diminta gak dikasih, dibayar-harga yang diminta mahal. Pusing kepala!

Butuh tekad kuat dan 'mata tertutup' saat menyingkirkan barang. Saya dulu termasuk yang senang menyimpan remeh temeh, semacam bon, brosur, materi training. Tiba saatnya akan menikah, kamar dirapikan, alhasil ntah berapa banyak dus berisi barang remeh temeh yang dibuang. Bahkan ada majalah 20 tahun lalu yang berisikan bagaimana kiat untuk franchise, majalah berisi atlet favorit saya, brosur tempat wisata 30 tahun lalu, dll..

Setahun kemudian, sudah ada suami, pusing juga lihat banyak barang di kamar (yang sebenernya masih penting) tapi mata gak melihat keindahan disitu. Alhasil lemari-lemari gak penting, dibereskan. Kamar terlihat lebih lega and I like it that way. Sejak itu, di kamar gak terdapat banyak lemari lagi, legaan, bebersih kamar juga lebih mudah.

I love skin care. Gak bisa lihat diskonan. hahahah. Jujur, saya masih struggle dengan my own impulsiveness over skin care. Alhasil, skin care saya masih banyak, belum lagi kalau adik gak cocok pakai dan dia kasihkan ke saya plus dia juga senang kasih saya produk-produk baru.

Sekarang saya bertekad untuk gak mau beli-beli dulu hingga yang ada di rumah ini habis, hingga saya bisa mengurangi rak yang isinya skin care. Saya bilang ke suami, "Kalau aku mau belanja skin care, omelin aja ya, biar aku gak usah beli". Semoga saya bisa istiqomah menggunakan skin care yang ada tanpa beli-beli dulu. hahaha. 

Thanks to boycott over Israel, mengerucut pilihan belanja skin care.... 

Saya senang baca buku, I have hundreds of them. Lama-lama kepikiran juga, novel-novel yang sudah dibaca ini, apa mungkin akan saya baca lagi? Iseng jual murah di online market dan ternyata laku juga loh. Daripada menguning dengan disimpan, better dijual dan berguna untuk yang lain. Kadang ada beberapa yang juga aku sumbangkan. 

Kalau aku lagi di tempat adik di Roma. Buku yang sudah di baca aku kasihkan saja ke penjual buku di pasar. Alhasil bisa dapat diskon untuk beli buku lainnya (biasanya beli buku/mainan untuk keponakan). Apalagi buku yang saya baca berbahasa Inggris dan mereka jarang ada, makanya mereka dengan senang hati menerima buku saya.

Kamu bisa baca tips untuk decluttering banyak bertebaran di internet. Marie Kondo terkenal dengan beberesnya. Walau katanya sekarang ini agak ribet karena dia punya bayi. hahahahaha.

Saran saya cuma satu, TUTUP MATA. Saat menyingkirkan barang, jangan gunakan hati. Tutup mata dan tutup hati. Sudah dibuang, jangan diingat-ingat lagi. Anggap aja barang tersebut gak pernah ada dalam kehidupan kita. Forget about memories. Pelan-pelan jika kamu sering melakukan decluttering, you will get used to. You will enjoy doing it. You will find happiness to look around with less things around.

Comments

Popular Posts