Diabetic Foot Ulcers (DFUs) - Ulkus Kaki Diabetes
Pernah mendengar luka pada kaki yang terjadi pada mereka
penderita diabetes?
Saya sendiri, sudah berulang kaki mendengar, bahkan pernah
terjadi dengan almarhum oom saya beberapa tahun silam dan kembali mendengar
cerita yang bikin bulu bergidik saat penerbangan menuju Penang akhir Juni lalu.
Ceritanya si anak, yang duduk berdekatan dengan saya dan
Mama di dalam pesawat, menceritakan gimana ibunya saat memakai pemanas kaki dan kelamaan
sehingga akhirnya luka. Berobat sampai menembus angka lebih dari 100 juta di Jakarta
sebelum akhirnya berpindah ke rumah sakit di Penang dan perlahan lukanya mulai
mengering.
Ternyata luka di kaki pada penderita diabetes sangat
berbahaya. Kebetulan Bapak dan Ibu saya menderita diabetes. Kebetulan kaki
Bapak saya sering tersandung di sana sini sehingga mengakibatkan luka yang
terkadang memakan waktu mingguan untuk kering.
Mendengar cerita langsung dari orang yang membantu
pengobatan ibunya, membuat saya berpikir kalau saya harus mulai memperhatikan
luka di kaki kedua orang tua saya.
Saat kami berkunjung ke Penang, jempol Bapak saya luka
sedikit dan dokter ahli penyakit tua (Geriatri) memberikan saran, jika memang
tidak kunjung kering luka tersebut, maka lukanya kudu dioperasi. Alhamdulillah
dengan menambah dosis obat gula (sementara), tidak lama luka tersebut kering.
Selain itu, sekitar 2-3 tahun ini, kedua kaki Bapak saya
membesar. Kalaupun dikompres, ya cuma mengempis sesaat. Sempat saya kira karena
alas kaki yang sudah rusak, ternyata setelah diganti, masih sama saja. Pernah
berkonsultasi dengan dokter jantung, dia bilang itu biasa terjadi pada mereka yang mengonsumsi obat
darah tinggi. Akupunktur pun pernah dicoba dan berhasil untuk beberapa bulan
dan kemudian kembali bengkak. Selain diabetes, Bapak saya juga terkena penyakit
darah tinggi, batu ginjal, asam urat dan kolesterol kadang – kadang (lengkap
aja ya?).
Selain itu, akhir - akhir ini kaki Bapak saya pun sering mengalami kram , hal yang juga umum terjadi pada penderita diabetes menahun.
Selain itu, akhir - akhir ini kaki Bapak saya pun sering mengalami kram , hal yang juga umum terjadi pada penderita diabetes menahun.
Nah saat berkonsultasi dengan dokter ahli geriatri tersebut,
dia memperkirakan terjadi kerusakan syaraf di kaki dan memberikan vitamin yang
mengandung B6, B12 dan B lainnya (aduh maaf saya lupa), dan ternyata 2 minggu
setelah itu, kaki Bapak saya hingga sekarang ini sudah tidak bengkak lagi.
Sekarang, ayah saya mengonsumsi vitamin dengan kandungan B
tersebut setiap harinya demi perbaikan saraf secara menyeluruh. Memang, segala
penyakit jika dideteksi dan ditangani dengan semestinya, Insya Allah tidak ada
yang perlu dikuatirkan. Tentunya semua ini diiringan dengan doa kepada Sang Maha
Kuasa.
Pada saat di rumah sakit sana , saya sempat mengambil brosur tentang apa – apa yang dapat dilakukan terhadap kaki para penderita diabetes yang akan saya share disini.
Diabetic Foot Ulcers (DFUs)
Dikenal juga dengan nama ulkus kaki diabetes dalam bahasa
Indonesianya. Biasa terjadi pada kaki para penderita diabetes.
DFUs ini membuat pengidentifikasian
luka menjadi susah dikarenakan hilangnya sensasi pada kaki yang mana akhirnya
bisa menyebabkan infeksi, gangren maupun amputasi.
Nah, DFU ini bisa dicegah dengan mengonsumsi vitamin yang
mengandung B12 dikarenan ko-enzim pada vitamin tersebut dapat meregenerasi
saraf yang sudah rusak. Tapi nih, untuk mengonsumsi vitamin ini, harus konsultasi dulu sama dokter ya. Tiap vitamin pastinya ada efek negatif yang
bereaksi berbeda – beda di setiap orangnya.
Perawatan kaki
- Cucilah kaki dengan air hangat suam – suam kudu dan juga sabun setiap harinya
- Keringkan kaki dengan baik, utamanya diantara sela jari – jari kaki
- Gunakan pelembab (lotion/moisturizer) di kaki , tapi jangan gunakan diantara sela jari kaki.
- Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun dan ganti setiap harinya
- Gunakan sepatu dengan ukuran yang pas dan nyaman di kaki
- Rutin periksa kaki dari luka, pecah – pecah , masalah di kuku, infeksi maupun perubahan warna
- Rajinlah memotong kuku kaki jangan sampai panjang
- Rajin berolahraga untuk membantu aliran darah ke kaki
- Rajin memeriksakan kaki ke dokter
Harus dihindari oleh mereka penderita DFUs
- Dilarang merokok, karena merokok menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kaki
- Jangan berjalan tanpa alas kaki di dalam maupun luar ruangan
- Jangan menggunakan alkohol di kaki
- Jangan sembarangan memotong kalus di kaki. Gunakan alat khusus untuk membersihkannya
- Jangan sampai kaki terbakar sinar matahari. Kaki harus selalu dilindungi
- Jangan menggunakan kaos kaki ketat maupun stocking
- Jangan menyilangkan kaki terlalu lama
- Jangan sampai kulit kaki kering dan pecah – pecah
- Jangan biarkan luka, goresan ataupun kulit pecah tanpa mendapat perlakuan khusus
Comments
Post a Comment