Kurir Narkoba Internasional
Ceritanya bulan lalu saat gonta ganti
saluran di TV kabel saya menemukan cerita tentang wanita yang dulunya
penyelundup narkoba. Saya tidak menonton dari awal tapi begitu menonton
pengalaman si wanita ini, saya pun duduk baik menyaksikan dengan seksama
pengalaman hidupnya.
Nama acara itu adalah , banged up abroad edisi Tokyo take down dan disiarkan oleh
saluran televisi National Geographic. Ceritanya bisa dibaca di http://bit.ly/NqoWyL dan berikut adalah
kisahnya.
Alkisah, saat itu seorang wanita bernama
Jackie Nichols berkebangsaan Amerika Serikat, berusia di awal 20 tahun ini pergi
ke Jepang untuk bekerja. Kalau dilihat dari film tersebut, kejadian ini terjadi
sekitar tahun 90 an.
Di Jepang inilah Jackie berkenalan
dengan seorang pria berkebangsaan Israel bernama Yoram. Mereka berkenalan saat
Yoram sedang berjualan barang-barang palsu di pasar di Tokyo. Mereka bersahabat
dan Yoram kemudian mengajak Jackie berlibur ke Nepal dan nanti balik ke Tokyo
membawa serta hashish/ganja dengan imbalan yang menggiurkan.
Dengan pemikiran bahwa dia butuh banyak
uang untuk bisa berjalan-jalan kesana kemari, Jackie pun menyetujui ajakan
Yoram ini. Mereka pun pergi ke Nepal. Saat membeli 500 gram ganja, Yoram
membaginya dalam kemasan kecil-kecil yang dibungkus dengan plastic wrap dan diberi perekat menggunakan api agar tak ada udara
yang masuk. Lalu kemasan kecil - kecil itu ditelan.
Dengan susah payah Jackie berusaha
menelan bungkusan ganja ini. Setelah berhasil dan yakin bahwa Jackie bisa
menelan bungkusan kecil tersebut, barulah Yoram membeli 500 gram lainnya. Saat
itu harga 500 gram hanyalah $ 125 dengan keuntungan yang didapat sekitar $
5000.
Saat membungkus ganja ini, Jackie lupa
untuk mencuci tangan, sehingga saat keesokan harinya mereka keluar dari Nepal,
dia merasa ‘high’ dikarenakan minyak
dari ganja ini yang ikut tertelan. Proses menelan kemasan kecil ini biasa dilakukan
24 jam sebelum keberangkatan. Dia sempat was-was juga saat melewati pemeriksaan
keamanan bandara di Nepal tetapi akhirnya bisa lewat dengan selamat. Pun saat
mendarat di Tokyo, dia tidak mendapat masalah.
Saat di bandara Nepal, Jackie berpisah
dengan Yoram agar tidak ketahuan dan jika ada yang tertangkap, yang satu lagi
masih bisa tetap keluar dengan aman. Setelah pengalaman pertama yang berjalan
sukses dan memperhatikan bagaimana proses pemeriksaan keamanan di kedua negara
tersebut, maka Jackie mencoba menyelundupkan dengan cara lain.
Pada penyelundupan kedua hingga
seterusnya, mereka menyimpan ganja tersebut di pakaian dalam, tali pinggang, sepatu,
dan diikat ke badan. Mereka pun membawa tidak lagi 500 gram ganja, tetapi 1 kg.
Hingga penyelundupan keempat (sekitar
lebih kurang 8 bulan), Yoram akhirnya berlaku curang. Dia memotong sepertiga
bagian Jackie dengan anggapan, dialah yang mengajak Jackie terjun ke bisnis
ini. Setelah itu Yoram pun pergi meninggalkan Jackie.
Jackie kecewa dan memutuskan untuk
kembali ke Amerika. Dikarenakan dia membutuhkan banyak uang untuk bisa membeli
apartemen dan mobil, maka dia berpikir untuk kembali ke Nepal seorang diri dan
membawa ganja itu untuk dijual ke Amerika dikarenakan harga jual yang lebih
tinggi.
Di Nepal, Jackie membeli 2 kg ganja dan
setelah menyimpan di tempat tersembunyi, dia menuju bandara. Saat check-in,
petugas penerbangan memberitahukan kalau penerbangan Jackie seharusnya keesokan
hari. Dikarenakan panik, dia marah – marah dan diinterogasi petugas keamanan
bandara untuk kemudian dilepaskan kembali.
Malam harinya karena ketegangan yang dihadapi,
Jackie menggunakan sedikit dari ganja tersebut dan sisanya tanpa dia sadari
karena ‘high’ disimpan di bagian
depan tas tangannya. Keesokan harinya
saat di bandara dan akan melalui petugas keamanan, tidak seperti biasanya,
pemeriksaan saat itu begitu ketat, sehingga dia membuang satu bungkus paket ke
dalam tong sampah di toilet.
Dari Nepal, Jackie transit beberapa jam
di Jepang sebelum akhirnya terbang menuju Amerika Serikat. Dikarenakan kebingungan
mencari transfer area, Jackie akhirnya sampai di ruangan bea cukai, yang mana
dia harus diperiksa untuk bisa keluar dari area tersebut.
Saat itulah petugas menemukan sisa ganja
di bagian depan tasnya. Jackie kaget, tidak sadar dengan keteledorannya.
Akhirnya dia mengeluarkan semua ganja yang disimpan di hadapan petugas. Dia
dihukum beberapa tahun di penjara di Jepang tetapi karena berkelakuan baik,
setelah 18 bulan ditahan, dia dibebaskan.
Berkaca dari cerita ini, menjadi
penyelundup narkoba memanglah menggiurkan dari segi uang yang didapat. Tahukah
Anda bahwa banyak wanita Indonesia yang sekarang ditahan di penjara di luar
negeri karena membawa narkoba?
Dari data KEMLU pada tahun 2012,
sebanyak 203 WNI terancam hukuman mati di luar negeri dan kebanyakan adalah
wanita. Mereka terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkoba internasional
dan kebanyakan berperan sebagai kurir.
Saya yakin, masih banyak lagi warga
negara kita yang berperan sebagai kurir dan sampai saat ini masih berkeliaran
dengan bebasnya. Menjadi kurir bukan berarti mereka juga pengguna narkoba
tetapi dampak yang dihasilkan dari pekerjaan mereka membuat banyak korban yang
secara sadar maupun tidak sadar terjerumus menjadi pecandu narkoba.
Banyak dari kurir wanita ini yang
ditangkap di wilayah Indonesia dihukum dengan hukuman mati. Bagi saya pribadi
ini merupakan tindakan tepat dikarenakan dampak yang disebabkan. Sayangnya, banyak
dari mereka yang tertangkap ini adalah wanita lugu, wanita yang mengalami
kesulitan ekonomi, wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan
hal-hal lainnya dimana bagi mereka secara pribadi, tidak ada pilihan lain
selain menerima pekerjaan ini.
Kebanyakan cara yang dilakukan para
bandar narkoba terhadap para calon kurir ini adalah dengan kisah asmara yang
membuat para wanita tergoda dengan iming – iming jalan ke luar negeri ataupun
uang yang banyak.
Dari hasil pencarian di google, saya
menemukan beberapa cerita wanita yang menjadi kurir karena ketidaktahuannya.
Mereka dikirim ke luar negeri, disana mereka dititipkan tas untuk dibawa ke
Indonesia tanpa mereka tahu apa isi sebenarnya tas tersebut. Ternyata narkoba
di simpan dengan rapinya di lapisan atas ataupun bawah tas/koper.
Selain wanita Indonesia yang tertangkap
di negeri sendiri, banyak juga wanita berkebangsaan asing yang ditangkap oleh
pihak keamanan di bandara di Indonesia. Sama halnya dengan wanita Indonesia,
mereka juga mempunyai latar belakang yang sama sehingga akhirnya menjadi kurir
narkoba internasional.
Jaringan narkoba ini bukanlah jaringan
yang dibangun dalam sekejap. Usaha mereka untuk bisa eksis di perdagangan haram
ini membutuhkan waktu. Banyak dari kurir tersebut yang tertangkap saat pertama
kali, ada juga yang tertangkap setelah beberapa kali membawa barang tersebut
masuk ke Indonesia atau saat di luar negeri.
Perlu adanya pendidikan maupun
sosialisasi terhadap para perempuan di usia dini agar tidak gampang terjerat
ucapan – ucapan manis para bandar narkoba. Dengan begitu, jumlah kurir ini
dapat diminimalisir dan jika memang masih ada yang berani, resikonya adalah
hukuman mati.
Pekerjaan yang tentunya berat ini
terutama menyangkut uang yang banyak dan menggiurkan. Juga penting adalah bagi
para wanita ini agar tidak gampang tergoda oleh rayuan lelaki yang baru
dikenal.
Usaha penyelamatan pengguna narkoba ini haruslah
dimulai dari sumbernya : para pembuat - penyedia/bandar - kurir – penjual - hingga
sampai ke pengguna tersebut. Maka dari itu, yang pantas mendapatkan hukuman
adalah mereka para pembuat , bandar, kurir, dan penjual ini. Sementara untuk
pengguna, dikarenakan mereka hanyalah korban, maka rehabilitasi melalui rawat
inap dan rawat jalan adalah cukup.
Mendengar berita siang kemarin, dimana
dikatakan bahwa 65 persen yang mengisi penjara di Indonesia adalah yang
berkaitan dengan narkoba. Dengan memisahkan peran pembuat, bandar, kurir,
penjual dan pengguna ini, maka keterbatasan ruang di penjara dapat
diminimalisir.
Bersama dengan Badan Narkotika Nasional,
semoga tahun 2014 ini dapat menjadi tahun penyelamatan pengguna narkoba. Dengan
berkurangnya suplai, maka para pengguna dapat dengan mudah disembuhkan dan bisa
mengurangi jumlah para pengguna baru sehingga dapat tercipta Indonesia yang
lebih sehat.
yep aku sering nonton Locked Up Abroad dan semua itu pasti karena ekonomi, tipikal, that is why kita ga boleh tergantung sm pria terlalu berlebihan
ReplyDeleteyah untung kalo baik, kalo enggak yah beginilah
yep, setuju,:)
Delete