#7DaysWithMarch going to the office...
Baiklah hari senin ini, 19September, saatnya kembali ngantor. Huhuhu. March masih disimpan di rumah tetangga, walhasil agak ribet saat buka pintu garasinya karena tidak terbiasa.
Target hari ini, demi March, jangan sampai masuk jalurnya transjak yang merupakan kebiasaan saya agar terhindar dari macet.
Anyway busway, satu hal yang saya kurang suka dan semoga bisa menjadi perbaikan untuk March berikutnya adalah karpet untuk pengemudi. Mungkin karpet untuk bagian depan ya. Karpet yang bolong kecil-kecil ini menyulitkan untuk pengemudi wanita yang mengemudi dengan sepatu/sandal tinggi yang agak/memang runcing. Hak sepatu/sandal masuk ke dalam bolong-bolong kecil di karpet dan bisa membahayakan saat pengereman mendadak. Well, it's just my opinion sii. Biasanya karpet mobil yang saya tahu, yang terbuat dari karet, mempunyai alur vertikal sehingga kemungkinan hak sandal/sepatu untuk stuck diantaranya sangat kecil.
Karena bukan mobil yang biasa saya pakai, untuk March, tambahan biaya parkir 15 ribu rupiah di kenakan hingga akhir bulan nanti.
Pastinya nyaman hla pakai March ke kantor... Saya bisa menyalip sana sini dengan mudah. Hehe. Alhamdulillah godaan jalur transjakarta yang sepi bisa saya hindari. Beberapa kali lagi-lagi harus mematikan AC karena saya sangat kedinginan. Ini juga kebiasaan saya saat mengemudikan mobil pribadi. Alunan lagu-lagu dari radio yang setiap saat saya ganti untuk mencari lagu yg enak didengar mengalun dengan merdu.
Biasanya sih saya saat mematikan AC, suka membuka jendela. Tapi karena saat briefing March ini di bulan lalu,kami diajarkan bahwa dengan membuka jendela, akan meningkatkan penggunaan bahan bakar, maka sayapun sejak saat itu tidak pernah lagi membuka jendela.
Owiya sampai hari senin kemarin, saya masih belum isi bahan bakar hlo,selain uang yang belum ditransfer, saya juga mengamati seberapa irit mobil satu ini. Saat perjalanan pulang ke rumah, strip bahan bakaar turun hingga tinggal dua strip.
Dulu saat awal kerja, kalau tidak salah, jarak rumah-kantor pp sekitar 34 km *saat naik March,saya selalu lupa untuk memperhatikan jarak ini*. Biasanya untuk mobil MPV saya, saya mengisi bensin 100 ribu setiap minggunya dengan premium. Dengan bensin sekitar 22.22 liter saya bisa gunakan untuk 5 hari kerja dan jalan-jalan di saat week-end. Kalau tidak jalan-jalan, ukuran bahan bakar tersebut bisa digunakan untuk 6 hari.
Kebetulan rute ngantor saya melawan arus, jadi jarang-jarang kena macet. Standar kalau tidak macet 35-40 menit waktu saat pulang ke rumah dan maksimum 30 menit waktu berangkat ke kantor.
Melihat pergerakan isi tangki bahan bakar March melalui odometer hampir bisa dipastikan tidak berbeda jauh dengan MPV 1300cc saya, terlebih lagi March ini diisi dengan pertamax yang tentunya lebih irit.
Sesampainya di rumah, senin tersebut, March mulai diparkir di rumah agar tidak ribet di pagi hari. Sekali mundur, langsung March terparkir dengan sempurna. Ahhh betapa enaknya punya mobil compact seperti yang satu ini....
Target hari ini, demi March, jangan sampai masuk jalurnya transjak yang merupakan kebiasaan saya agar terhindar dari macet.
Anyway busway, satu hal yang saya kurang suka dan semoga bisa menjadi perbaikan untuk March berikutnya adalah karpet untuk pengemudi. Mungkin karpet untuk bagian depan ya. Karpet yang bolong kecil-kecil ini menyulitkan untuk pengemudi wanita yang mengemudi dengan sepatu/sandal tinggi yang agak/memang runcing. Hak sepatu/sandal masuk ke dalam bolong-bolong kecil di karpet dan bisa membahayakan saat pengereman mendadak. Well, it's just my opinion sii. Biasanya karpet mobil yang saya tahu, yang terbuat dari karet, mempunyai alur vertikal sehingga kemungkinan hak sandal/sepatu untuk stuck diantaranya sangat kecil.
Karena bukan mobil yang biasa saya pakai, untuk March, tambahan biaya parkir 15 ribu rupiah di kenakan hingga akhir bulan nanti.
Pastinya nyaman hla pakai March ke kantor... Saya bisa menyalip sana sini dengan mudah. Hehe. Alhamdulillah godaan jalur transjakarta yang sepi bisa saya hindari. Beberapa kali lagi-lagi harus mematikan AC karena saya sangat kedinginan. Ini juga kebiasaan saya saat mengemudikan mobil pribadi. Alunan lagu-lagu dari radio yang setiap saat saya ganti untuk mencari lagu yg enak didengar mengalun dengan merdu.
Biasanya sih saya saat mematikan AC, suka membuka jendela. Tapi karena saat briefing March ini di bulan lalu,kami diajarkan bahwa dengan membuka jendela, akan meningkatkan penggunaan bahan bakar, maka sayapun sejak saat itu tidak pernah lagi membuka jendela.
Owiya sampai hari senin kemarin, saya masih belum isi bahan bakar hlo,selain uang yang belum ditransfer, saya juga mengamati seberapa irit mobil satu ini. Saat perjalanan pulang ke rumah, strip bahan bakaar turun hingga tinggal dua strip.
Dulu saat awal kerja, kalau tidak salah, jarak rumah-kantor pp sekitar 34 km *saat naik March,saya selalu lupa untuk memperhatikan jarak ini*. Biasanya untuk mobil MPV saya, saya mengisi bensin 100 ribu setiap minggunya dengan premium. Dengan bensin sekitar 22.22 liter saya bisa gunakan untuk 5 hari kerja dan jalan-jalan di saat week-end. Kalau tidak jalan-jalan, ukuran bahan bakar tersebut bisa digunakan untuk 6 hari.
Kebetulan rute ngantor saya melawan arus, jadi jarang-jarang kena macet. Standar kalau tidak macet 35-40 menit waktu saat pulang ke rumah dan maksimum 30 menit waktu berangkat ke kantor.
Melihat pergerakan isi tangki bahan bakar March melalui odometer hampir bisa dipastikan tidak berbeda jauh dengan MPV 1300cc saya, terlebih lagi March ini diisi dengan pertamax yang tentunya lebih irit.
Sesampainya di rumah, senin tersebut, March mulai diparkir di rumah agar tidak ribet di pagi hari. Sekali mundur, langsung March terparkir dengan sempurna. Ahhh betapa enaknya punya mobil compact seperti yang satu ini....
 |
Karpetnya yang bolong-bolong sehingga sedikit menyulitkan pengemudi dengan hak tinggi |
Comments
Post a Comment