Ambivert it is…

You guys for sure know what introvert or extrovert is. But ambivert? This explains what ambivert is :
Ambiverts sit on the spectrum of social interaction right in between the introverts and extroverts. Ambiverts love spending time with people, but get tired after spending too much time around people. Ambiverts are also very capable of doing things alone, but spending an entire day alone can suck them into a depressed, unproductive mood.


Ambiverts love interacting with people, but in a very purposeful way. Ambiverts can have extremely animated and interactive conversations, or mellow and meditative ones. Ambiverts will defend both their personal time as well as their social time.

Ambiverts process information best when they process internally and externally. Ambiverts need time and space to process things on their own, but they also need people who they can trust to process things with externally. In order for ambiverts to fully process information, they usually need both. (https://www.quora.com/What-is-an-ambivert)
Intinya, ambivert itu adalah, orang yang membutuhkan keseimbangan agar hidupnya terasa ‘hidup’.
Saya pribadi, yang sering terjadi adalah, saya membutuhkan ‘me time’ saat sedang kumpul sama teman – teman dan membutuhkan teman – teman saat sedang seorang diri. Weird? Of course!
Kadang saat bersama teman yang saya merasa nyaman, masalah gak akan muncul. Tapi saat bersama orang yang saya gak nyaman, bawaannya pengen buru – buru pulang ke rumah.
Tapi… saat saya merasa gak nyaman, saya gak akan menunjukkannya. Yang paling sering saya lakukan adalah alasan mengantuk atau dicari orang rumah untuk bisa menghilang dari keramaian, masuk dalam mobil dan menyetel musik dengan volume tinggi.
Saat di rumah seorang diri atau berada dalam kamar, di saat awal saya bisa merasa begitu nyaman dan sampai pada suatu titik, saya bisa kangen untuk ketemu orang banyak.
Ribet kan? Saya sendiri kadang sebel koq sama sifat moody saya ini. Kalau udah kesel, apa yang saya lakukan? TIDUR! Tidur membuat hidup saya seimbang. Gak perlu lama, kadang tidur berkualitas 15 menit sudah bisa membuat saya bangkit dari segala rasa bete.
Di satu kesempatan, saya bisa berbohong dengan menunjukkan excitement padahal sebenarnya gak suka. Butuh sensitivitas tinggi dari orang sekitar untuk mengetahui apa yang sebenarnya saya rasakan but somehow saya gak menuntut orang untuk mengerti apa yang sebenarnya mau saya.
Kadang saat sedang jenuh ngobrol dengan seseorang yang saya gak nyaman, saya akan berlagak menyukai obrolan tersebut untuk melawan sifat unik saya ini. Yang terjadi setelahnya adalah, saya gak akan mau ngobrol dengan orang itu lagi!
Saya juga lebih senang mengamati orang sekitar saya. One of my best moments are sitting down in a cafĂ© shop, alone and watching the people around. Bukannya saya mau men – ‘judge’ seseorang tapi lebih untuk mengamati perilaku orang dan membuktikan teori yang saya buat dalam pemikiran saya.
Remember: There is no right or wrong personality type. The only right thing to do is to live, act and address who you really are. Act on your strengths, purge toxicity and get to know your true self. http://www.scienceofpeople.com/2014/12/ambivert-extrovert-introvert/
Untuk mengetahui lebih banyak ambivert, bisa dilihat disini :
http://www.buzzfeed.com/lukebailey/ambiverts-for-the-silver#.auDpdbkg5
source : https://twitter.com/ambivertsociety





Comments

  1. Senang bisa ada di blog "baru" kerasa imutnya.

    Saran : you have to spend a lots of time with kids, (nephew sitter or perhaps teach children) so you have to know, sometimes, there`s no way to run and hide!

    Try this for at least a week.....#devils laugh

    ReplyDelete
  2. komentarku kemaren kok ga ada ya :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts