Faktor U, menurut saya...
Kemarin saat pulang kerja and randomly I chose a
radio station, kedua orang penyiar lagi membahas faktor U (umur).
As you know, di Indonesia apa-apa yang berkaitan dengan umur yang semakin menua (as they said), maka akan berbau negative.
Saat itu, sebenernya saya pengen banget ngetweet ke
radio tersebut, apakah factor U menurut saya. Secara ijk lagi menyetir, rempong
lah ya. Mau lanjut gitu sampe rumah, sudahlah, saya udah malas. Toh mendengar
radio hanya dilakukan disaat mengendarai mobil saja.
Ok…. Sekarang apa sih yang terjadi dengan factor U
ini.
Kalau saya pribadi… semakin ber’umur’ saya jadi
semakin bijak *eaaaa….
#justKidding
Saya menjadi semakin berani berbuat nekad.
Hahahahha…. Iya! Berani untuk liburan seorang diri. 10 tahun lalu aja, gak
mungkin deh saya berani liburan sendiri. Apa mungkin karena kepepet juga ya, my
traveling partner – my one and only sister is now married.
She’s pregnant now, waiting for number 2 and I
believe at this stage, my passion in traveling will be limited. Sekarang dengan
1 ponakan, saya begitu occupied kalau mau liburan – pasti dipaksa-paksa adik
saya untuk ke tempat dia aja. Apalagi kalau nanti sudah 2 orang? Hmmm…..
Masih dengan kenekadan, dulu saya selalu
mempertimbangkan segala macam saat mau melakukan sesuatu yang bersifat
adventure. Now I just don’t care. I will just do it. Walau hingga saat ini,
saya masih belum berani naik halilintar yaa…
Saya semakin memikirkan kesehatan. Bukan…bukan
karena saya sakit atau apa. It is just because I care. Dulu paling sebel
olahraga, sementara 5 tahun belakangan ini saya sudah mulai peduli dengan
olahraga.
Faktor U lainnya, saya jadi semakin introvert – I
assume. Males keluar ketemu temen walau kadang saya yang ngatur mau ketemuan
dengan mereka.
Lalu… faktor u yang cenderung agak negative pada diri saya adalah, this OCD is started to
kill me. Yeah! You guys know what OCD, right?
Saya mau segala sesuatu as ordered…as perfect as it
may seem. Alhasil, kalau ada sesuatu gak sesuai urutan, sesuatu yang membosankan, gak sesuai rencana,
atau di luar ambang batas, saya bisa stress. Saat stress, lambung bermasalah
dan saya jadi kesel –- males ngapa-ngapain.
Hal ini gak pernah terjadi sebelumnya… dan saya
pengen banget sembuh. Saya gak mau stress tapi apa daya, that’s what happened
to an OCD woman.
Lah, kok saya jadi curhat ya?
Anyway, I always believe, age is just number.
Tetangga adik saya di Roma, seorang wanita berusia
hampir 100 tahun yang aktif dan selalu ceria. Mertua adik saya, berumur hampir
80 tahun. Dengan sering bertemu orang – orang berusia lanjut disana, alhasil
adik saya sering bilang, orang umur 60 thn itu masih muda. Lah, gimana dengan
saya? Masih remaja donk???!!!! *peace *loveYouAll
Comments
Post a Comment