Tulamben
Menyelam.. gak
sah bagi penggemar olahraga air kalo belum mencoba menyelam. Begitupun dengan
saya, setelah mencoba snorkeling di Lombok pada tahun 2004, maka pada tahun
2006 saat liburan ke Bali, tekad saya kuat untuk mencoba menyelam. Sebelum
memutuskan site untuk menyelam, saya tentunya bertanya-tanya dulu dengan tour
operator di sekitar kuta, dimana tempat yang keren dan mereka rata-rata
menyarankan untuk ke Tulamben dengan objek penyelaman sisa kapal Liberty yang
tenggelam di perairan tersebut pada jaman perang dunia II.
Malam sebelum
penyelaman, saya gak bisa tidur. Kebanyakan nonton film, yang terbayang itu
yang serem-serem. Aduh, itu kapal pasti serem dan berhantu. Duh, saya tuh mang
aneh kalo soal beginian. Pasti nanti ada ruang bekas kamar, wc, dapur, dan
sebagainya. Tuh kan, tambah aneh lagi.
Alhasil pagi
hari saat dijemput saya masih ngantuk. Saat itu saya pergi ma adik dan dijemput
oeh sang instructor dan supir dengan mobil carry yang pendingin udaranya tidak
berfungsi semestinya. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam. Saat sampai, saya
bengong, dari tempat parkir mobil kita jalan sedikit untuk sampai ke tepi
pantai yang berbatu. Saat itu tulamben rasanya mungkin belum tertata seperti
sekarang yang pastinya jauh lebih baik.
Karena saya pake
jilbab, dari hotel saya sudah memakai baju renang yang tertutup, baju renang
yang baru dibeli. Tapi saat itu saya tetap memakai baju diving lagi di bagian
luar demi menjaga kehangatan di dalam air, ahemmm.. Karena saya belum punya
izin menyelam, instructor memberi tahu kalau saya dan adik hanya bisa menyelam
10m maksimum. Sebelum nya juga kami diberi pengarahan, bagaimana signal tangan
di dalam air, gimana cara bernafas melalui tabung oksigen dan sebagainya. Rasanya
saya sudah gak sabar untuk masuk ke dalam air. Lupa deh dengan segala ketakutan
di malam sebelumnya.
Penyelaman di mulai
dengan berjalan mundur dari tepi pantai yang berbatu, sampai pada satu titik,
saya mengambang, instructor mengecek lagi tentang kondisi alat dan keadaan saya
lalu mulailah kami menyelam di hitungan ketiga. Masya Allah, rasanya... hidup
itu indah banget. Di dalam air, melihat ikan yang berlalu lalang, berwarna
warni, lupa saya dengan segala permasalahan dan ketakutan. Sampai di site kapal
USAT Liberty, ternyata juga gak serem. Kalau saya gak diberi tahu sejarahnya,
gak tahu kalau itu dulunya kapal karena bentuknya .
Turis asing
berfoto di sana sini, sementara saya tidak karena tidak menyewa kamera di dalam
air. Tapi saya menikmati setiap momen di dalam air. Hewan di dalam air,
menikmati masuk ke celah-celah kapal dengan bebasnya. Sampai tiba-tiba ada
jenis ikan yang saya sangat hafal bentuk dan keganasannya, yaitu hiu. Bukan hiu
besar sih, ukurannya sedang. Saya pun sudah lupa jenis ikan hiu tersebut,
walaupun saat itu instructor sudah memberi tahu. Karena saya kaget, instructor
pun memberi tahu saya lewat signal tangannya agar saya tenang. Okay, saya pun
berusaha tenang yang akhirnya bercampur senang karena saat adik saya menyelam,
dia tidak melihat ikan hiu.
Saat menyelam,
prinsip utama yang harus dijaga jangan
sampai kita merusak ekosistem di dalam laut. Jangan kita ganggu binatang di
dalam air yang membuat mereka takut terhadap kita. Bagi saya pribadi, di dalam
air bersama dengan beragam hewan di dalamnya (dari sekian jenis binatang di
muka bumi, saya hanya berani dengan hewan air), sungguh membuat pikiran saya
plong. Berenang ke sana kemari dengan pemandangan beragam jenis hewan , beragam
jenis warna dan beragam tingkah laku. Ada yang berenang seorang diri, ada yang
berenang bergerombol, ada yang berenang cepat, dan adapula yang berenang
lambat. Semuanya sukar dilukiskan dengan hanya kata-kata, hanya bisa dinikmati
saat menyelam ataupun sekedar snorkeling.
Dua kali
penyelaman yang dilakukan saat itu, sungguh menyenangkan. Apakah saya puas? Tentu
saja tidak. Menyelam itu bikin ketagihan, walau sampai sekarang 7 tahun
kemudian, saya belum menyelam lagi. Tapi tetap saya merindukan untuk menyelam
dengan tujuan yang saya pengen adalah Raja Ampat, Wakatobi, Bunaken dan Lombok.
Dan impian saya untuk mendapatkan izin menyelam (license) itu pengennya di Lombok
sekalian menenangkan diri,J
Hopefully soon enough my dreams do come through..
Comments
Post a Comment