Formula One and I....


Formula 1, siapa sih yang gak tahu? Sebenernya saya sih bukan fans beratnya tapi saya tahulah dikit-dikit tentang perlombaan balap mobil yg mobil-mobilnya punya kecepatan super yahud dan pengemudi yang super kyeren (#okesip).

Berita tentang Formula 1 (F1) ini saya sudah baca dari tahun 90an (ketahuan deh tuanyaaa) dan mulai nonton di awal-awal tahun 2000. Saat itu yang saya mau lihat cuma Michael Schumacher. Itu aja. Hehehe.. Saking senengnya ngelihat pembalap satu ini, nama schumacher saya gunakan untuk manggil ex montir yang sekarang tinggal di rumah. Nama schumacher ini juga yang saya masukkan di phonebook handphone saya dan nyokap juga memasukkan nama yang sama walau ejaannya jadi ‘Sumaker’,J

Saat Sumaker eh Schumacher mengundurkan diri saya berpaling jadi suka Lewis Hamilton. Ehemmm... sampe ada kejadian kasus yang menimpanya beberapa tahun lalu, saya masih tetep suka sih tapi mulai jarang nonton karena nonton F1 mengingatkan kepada mantan yang dulu suka nonton F1 juga (hiyaa ini kenapa gue jadi ajang curcol?).

Walau gak rutin nonton F1 secara live, tapi saya tetap tahu perkembangannya  seperti siapa yang menang, siapa yang didiskualifikasi, dsb dari live tweet maupun status facebook. Saya juga tahu kalau Schumacher sempat bertanding lagi walaupun tidak sesukses dulu,L

Setiap nonton F1 saya selalu ngebayangin gimana rasanya mengemudi kendaraan dengan kecepatan super yahud tersebut walau agak bingung dengan sempitnya ruangan didalam mobil dan kekaguman akan alat-alat super canggih di dalamnya. Gini-gini dulu pernah kepikiran jadi pembalap, tapi gak kesampean, yowes, ngebutnya saat buru-buru mau sampe rumah ngejar buka puasa aja deh,J

Selain itu, saat nonton F1, saya juga senang mengamati pemandangan di sekitar sircuit. Sirkuit Monaco selalu yang saya tunggu-tunggu karena pemandangannya yang keren (namanya juga negara kecil yang dikelilingi laut, pemandangannya juga gak jauh-jauh dari laut tapi tetap menakjubkan). Setelah Singapura masuk dalam list tempat perlombaan F1, saya juga selalu menantikan pertandingan di negara tetangga satu ini. 

Pertandingan yang selalu dilakukan di waktu malam *tapi tetap terang benderang dikarenakan pemasangan lampu dengan daya super besar* dan juga menggunakan jalan-jalan utama di negara itu sebagai sirkuitnya. Sebenernya yang saya suka sih melihat cahaya lampunya, karena cahaya lampu di waktu malam bagi saya itu eksotis, bahkan sinar lampu dari kendaraan yang bermacet ria di Jakarta pada malam hari pun tetap eksotis.

Nonton F1 di Singapura itu impian saya yang belum kesampean *sebenernya pengen ke Monaco tapi jauhhhhhhhh dan mahallll*. Bahkan kalau belum kesampean pun, souvenirnya pun udah cukup bikin saya bahagia *tapi sampai sekarang pun belum punya souvenirnya*. Waktu itu pernah nitip ke mantan gebetan yang nonton di Singapore tapi gak dibeliin *lagi-lagi curcol*,L

Ternyata oh ternyata, saya dapat undangan dari Nissan Infiniti untuk ikut lomba yang hadiahnya bisa nonton F1 di Singapore bulan September ini. Bloggers lain tulisan-tulisannya jauh lebih baik dari saya *pernyataan jujur dari lubuk hati yang paling dalam*. Jika saya menang karena tulisan ini, itu mukzijat banget *beneran hlooo*. Kalopun ga menang, saya senang udah bisa ikut ambil bagian dalam lomba ini. Karena katanya, kalo kita menginginkan sesuatu-jagad raya akan bersatu untuk mewujudkan impian tersebut,J, kalopun mereka gak mau bersatu, saya yakin Tuhan punya rencana lain untuk saya *oalahh koq jadi ngalor ngidul geneee*.

By the way, saat briefing acara untuk lomba penulisan ini, saya baru tahu kalo Nissan dengan merk mobil INFINITInya sudah jadi sponsor untuk tim Red Bull Racing. Keren deh sekeren mobil Infiniti dengan desain elegannya *ngarep bisa nyobain mobil ini berhari-hari seperti saat Nissan March tahun lalu*. Dikarenakan saya sudah diundang untuk lomba ini, saya doakan semoga Infinti bersama Red Bull Racing bisa sukses menguasai F1 *jadi, kalo gak diundang, gak doain gitu? J*

Comments

Post a Comment

Popular Posts