Saya Pribumi, Tapi…
Saya pribumi, tapi kebanyakan
orang gak percaya. Pasti mereka akan bilang, keturunan ya?
Lah…. Keturunan itu urusan
belakangan. Yang jelas aku 100% Indonesia!
Berbahasa Indonesia (sometimes
English)
Berbangsa Indonesia
Berbudaya Indonesia
Saking bangganya jadi orang
Indonesia, kalau lagi jalan-jalan di luar negeri dan orang gak percaya saya
Indonesia, disitu saya pengen nangis. Apa salah saya??????
Padahal kakek saya (dari
Mama), di jaman sebelum kemerdekaan, menurut cerita Mama, orang yang cukup
kritis, rajin menuliskan protes tentang penjajah di koran di Sumatera Barat
(jangan tanya apa nama korannya!).
Sebagai orang terpandang di
jamannya (di Kota Padang), hingga saat maut merenggut secara tiba-tiba, orang –
orang berbaris memberi penghormatan terakhir di sepanjang jalan menuju
penguburan. Ah! I wish I had the chance to meet him.
Padahal nenek saya (dari
Bapak), saat ditawarkan pulang ke India bersama tentara gurka di tahun ’50-an,
dia memilih tinggal di Indonesia
Wait, memangnya saya orang
India?
Kalau ditelusuri asal usul
saya dan keluarga. Kami memang keturunan India, berkampung di Pondicherry
(kalau nonton film Life of Pi, there was it!). Kakek moyang saya (dari Mama dan
Bapak), keduanya mostly (I assume) berasal dari kota yang sama, berlayar ke
Indonesia, bertemu wanita di persinggahan, Nias. Dinikahi dan dibawa berlayar
sedikit lagi ke Sumatera Barat.
Kalau saya lagi keras kepala,
Mama selalu bilang. Darah Niasmu itu looohhhh. Heheheh…. *padahal orang India juga
sama keras kepalanya (kalau lihat di film-film ya).
Then… apakah itu semua
menghilangkan status saya sebagai pribumi?
Well, dari sekian kali pemilu,
hanya 1-2 kali saya gak ikut. Kurang cinta apa saya sama negeri ini? Gak peduli
siapa calonnya, saya tetep ikut pemilu, demi menghindari suara yang dicurangi.
Saya gak pernah malu mengakui
saya Indonesia dan malah sebel kalau orang lain meragukannya (by looking at me physically).
Kalau ada yang macem-macem
menjelekkan Indonesia – keselnya bisa sampai ke ubun-ubun.
Gak tahu kenapa saya tiba-tiba
pengen nulis ini.. Mungkin saya lagi kesal dengan segelintir orang di negeri
ini yang berantem saling nyinyir gak ada henti. Gak cape ya?
Comments
Post a Comment