Berobat Jantung dengan Kartu JKN
Pengalaman Pribadi
Membicarakan tentang penyakit jantung, koq saya gak pernah bosan. Segala
sesuatu dimana kita berhubungan langsung, pastinya akan lebih membekas. Dengan jantung
ini, selalu teringat kejadian pada awal tahun 2011 saat ibu saya di diagnosa
dengan penyempitan pembuluh darah di jantung.
Selain sakitnya yang membahayakan, yang juga dipikirkan adalah biaya. Aduh,
denger cerita orang – orang termasuk tante saya yang katanya di atas 100 juta
itu beneran bikin bulu bergidik. Belum lagi pengobatan pasca operasi dimana si
pasien akan mengkonsumsi obat seumur hidup. Pusing pangkat empat!
Eits, cerita pusingnya memikirkan biaya bukan hanya disitu. Sebelum menentukan
apakah benar atau tidaknya terjadi penyempitan. Serangkaian pemeriksaan HARUS
dilakukan. Dari treadmill, pemeriksaan menggunakan ultra sound atau apalah itu
dan sebagainya yang banyak banget juga memakan biaya besar. Belum lagi untuk
proses kateter. Serangkaian urusan yang gak gampang.
Suatu kali dokter jantung meminta Ibu saya untuk melakukan pemeriksaan
di RS. Harapan Kita. Agar Ibu saya tidak capek mengantri, pagi – pagi saya
sudah sampai di RS untuk mendaftar dan ternyataaaa, antriannya sepanjang
antrian sembako. Oalah, apa saya gak
panik.
Jantung itu dikenal dengan sudden death, harus ditangani dengan cepat
(itu pemikiran saya saat itu hasil membaca di internet). Ribet nyari – nyari
jadwal untuk bisa nyelipin nama ibu saya (kali aja ada pasien yang batalin
janji), eh ternyata di RSUD Tarakan menyediakan fasilitas yang sama dengan
biaya lebih terjangkau plus gak pake ngantri. Hmmm...
Itu sekilas pengalaman saya dengan penyakit jantung. Jika ditangani
dengan semestinya, insya Allah penyakit satu ini gak menakutkan koq.
Berobat untuk penyakit yang
berhubungan dengan JANTUNG
Nah, sekarang ini ternyata para penderita penyakit yang berhubungan
dengan jantung dan berobat di RS Jantung Harapan Kita, bisa bebas biaya, asalkan punya
kartu JKN. Gimana gak enak? Hanya dengan membayar rutin bulanan sesuai kelas
yang diinginkan, pasien bisa menghemat ratusan juta.
Baru – baru ini , pengalaman di keluarga saya sendiri. Oom saya berumur
50 tahunan, menunjukkan gejala
penyempitan di jantungnya. Dianya santai, kita keluarganya yang panik. Akhirnya
beliau langsung bikin kartu JKN. Memang sih kudu antri untuk proses kateter dan
sebagainya. Sementara dalam proses menunggu itu tentunya beliau mendapatkan
obat – obatan yang diperlukan agar sakitnya tidak mengganggu aktifitas sehari –
hari.
Untuk berobat, bisa langsung ke
RS Harapan Kita atau juga RSUD Tarakan. Sebagai RSUD , Tarakan ini bisa
dibilang cukup lengkap sih. Alat – alat disini cukup canggih. Kenapa saya tahu?
Selain dekat dari rumah, RS ini menjadi langganan keluarga besar saya, hehe.
Ke depannya, RS Harapan kita ini akan bekerja sama dengan sekitar 44
puskesmas yang berada di Jakarta. Sehingga mereka yang terkena serangan bisa
langsung ke puskesmas untuk diberi pengobatan sementara sebelum dibawa ke RS.
Berdasarkan baca – baca dan hasil ingatan pribadi. Serangan jantung itu
seringnya terjadi di shubuh, pagi hari, dan antara siang - sore. Ini juga
berdasarkan pengalaman yang terjadi di keluarga besar. Saat serangan, jika
langsung ditangani, Insya Allah pasien bisa diselamatkan (walau kembali lagi, soal
umur ada di tangan Tuhan tapi kita sebagai manusia tetap harus usaha kan?)
Dengan membawa si penderita ke puskesmas terdekat yang juga merupakan
faskes tingkat pertama untuk para pemegang kartu JKN, maka urusan jadi lebih
simpel secara kalau ke RS itu biasanya urusan lebih ribet karena banyak berkas yang
harus diisi dulu belum lagi antrian dan juga macetnya jalanan, apalagi kalau
terjadi di jam – jam sibuk.
Pemasangan STENT untuk penderita
penyempitan pembuluh di jantung
Untuk pemasangan stent/ring/balon yang dikenal selama ini dalam
mengatasi masalah penyempitan pembuluh di jantung, dengan adanya kerjasama BPJS
dan RS Jantung Harapan Kita ini, maka masalah – masalah yang sering terjadi
dapat dihindarkan.
Masalah apa sebenarnya yang sering terjadi? Berdasarkan pengalaman dan
mendengar dari orang – orang yang sudah memasang stent ini, sering terjadi
pemasangan stent yang tidak sesuai ukuran. Misalnya pembuluh darah yang
mengalami penyempitan sekitar 60 persen.
Nah dikarenakan rumah sakit tersebut tidak menyediakan untuk ukuran ini,
terkadang mereka menggunakan ukuran yang lebih besar atau kecil. Akhirnya, pasien
merasakan ketidaknyamanan dan masalah lainnya dikemudian hari.
Nah untuk RS yang bekerjasama dengan BPJS, ada sistem audit yang
memeriksa untuk menghindari terjadinya
penyimpangan seperti ini. Dengan begitu, jika RS tidak menggunakan stent yang
semestinya, mereka tidak akan bisa menagih biaya kepada BPJS.
Urusan stent ini, harganya bukan main – main loh. Dari tahun 2011 saya
pernah memeriksa untuk merk tertentu diatas kisaran $ 2000 dollar. Sampai sekarang
harganya belum turun juga. Bayangkan kalau seseorang dipasang stent lebih dari
satu?
Sekarang ini terdapat 8 RSUD di Jakarta
dan 40 RS Swasta yang sudah bekerja sama dengan RS Jantung Harapan Kita.
Dengan adanya kerjasama ini, setelah proses operasi/pemasangan stent, pasien
bisa berobat di RSUD atau swasta tersebut.
Keberhasilan kerjasama RS Jantung Harapan Kita dan BPJS
Tentang RS Jantung Harapan kita sendiri, dengan biaya pengobatan per
orangnya yang lumayan besar, kenapa bisa menjadi RS percontohan untuk program BPJS?
Menurut Hananto Adriantoro – Direktur Utama Pusat Jantung Nasional RS
Jantung Harapan Kita, dibutuhkan koordinasi yang tepat di semua lini yang
berhubungan antara pasien, BPJS dan RS.
Sebagai pasien, kita seharusnya mematuhi apa yang sudah diarahkan.
Jangan hanya mengikuti kemauan kita. Contohnya, pengguna Kartu JKN, sebelum
langsung ke RS, silakan datang dulu ke faskes tingkat pertama seperti yang
tertera di kartu JKN. Ini dilakukan demi efisiensi dan efektifitas. Jika memang
diperlukan rujukan ke RS, tentunya faskes akan memberikan rekomendasi.
Rumah sakit perlu melakukan pembenahan dengan sistem informasi yang
lengkap dan sistematis. Sehingga proses audit akan berlangsung dengan cepat dan
biaya yang dibayarkan BPJS bisa cair dengan mudah.
Proses pengadaan barang – barang untuk RS, dilakukan dengan melelang
secara terbuka dan mengajak supplier untuk melakukan kerjasama yang kontinyu
dan menguntungkan kedua belah pihak termasuk diantaranya peluang kerjasama untuk
penelitian dan pendidikan.
Jika semua lini mematuhi aturan yang ada, biaya dan waktu dapat dihemat
sehingga layanan kesehatan yang memuaskan semua pihak dapat tercapai.
- -
Sedia payung sebelum hujan , yang belum punya
kartu JKN, yuk buruan mendaftar di kantor BPJS terdekat ataupun online -
Tulisan terkait #SahabatJKN :
saya prnh juga bawa anak sy ke harapan kita atas rekomendasi dari dr.anak,tpi alhmdlh anak sy jantung'y sehat.memang ya harapan kita itu antrinya panjaaangg... :)
ReplyDelete