Ketipu ditipu
Ketika kamu sudah super berhati-hati dan ternyata kena juga ditipu orang. Gimana perasaan kamu? Kesel? Sedih? Marah? Mau balas dendam?
Ah, campur aduk lah perasaan itu.
Minggu lalu aku jadi korban penipuan, nilainya 175.000 tapi beneran gak nyangka, kok bisa kena ya?
Sampe-sampe ku merasa malu untuk bercerita. Tapi, aku harus berani mengungkapkan rasa ini. Kenapa?
Karena di luar sana ada yang kena dari orang yang sama sampai jutaan. Aku gak bisa bayangin perasaan orang tersebut. Aku aja sampai sekarang masih gak habis pikir. Padahal aku dikenal sebagai orang yg sangat hati-hati.
Tak terhitung berapa sering aku belanja dan percaya saat transaksi melalui akun Instagram, karena selalu ketemu seller jujur. Hingga saatnya minggu lalu, aku kayak kesirep. Percaya gitu aja untuk beli tanpa google sana sini lebih banyak.
Padahal, aku sudah menemukan kejanggalan. Tapi ntah kenapa aku bisa abai.
Mungkin ini yang namanya, it's written!
Ada keberkahan untuk aku atas kejadian ini.
Ada rahasia Allah yang aku gak tahu kedepannya.
Ada teguran untuk gak sering-sering belanja.
Ada teguran untuk gak percaya orang begitu saja.
Many possibilities yang aku gak bs jelaskan dan mungkin kutak-tahu.
Beberapa hari lalu denger ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang lebih kurang menjelaskan keberkahan atas segala hal, walau itu mungkin gak kita sukai.
Memang, selama ini aku berprinsip saat belanja melalui kanal seperti IG atau X ini, "nominal yang dibelanjakan adalah nominal masih bisa ditolerir jika seller menipu".
Sekian lama dengan prinsip itu dan minggu lalu kena juga.
Sekarang, aku beneran makin sulit percaya untuk belanja jika bukan di kanal e-commerce.
Padahal masih di minggu lalu juga, aku pesan udang ke akun yang promosi melalui X. Setelah melihat tweetnya, ku lanjut lewat WA dan si masnya juga slow response hingga beberapa hari kemudian mengabarkan udang akan dikirim hari itu. Urusan bayar, "nanti aja", katanya.
Malam hari ku dapat kabar kalau udang digantung di pagar. Masih belum bayar. Masih santai aja. Iseng ku bertanya, "kalau misal ada yang gak bayar gimana? ".
Dijawab lah oleh beliau, " Itu sudah urusan dia sama Tuhan".
Beratttttt.... Semoga masnya laris manis ya dengan usahanya.
Maka itu. Di minggu yang sama ku bertemu penipu dan juga penjual yang amanah. Pelajaran hidup.
Di tulisan berikutnya nanti deh aku share gimana sampai bisa ketipu dan Insya Allah aku share juga gimana agar dapat terhindar. Perlu another strength to write the story.
At the noment, berusaha ikhlas. Gak mudah. Karena barang yang aku pengen itu adalah mukenah!
Comments
Post a Comment