Hidup (tidak) baik-baik saja
Katanya jangan banyak mengeluh, tapi namanya juga manusia, ada batas saat rasanya ingin sekadar mengeluarkan uneg-uneg agar dada terasa lapang.
Teringat kutipan ayat, "sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan". Hanya pada ayat ini aku bisa berserah diri.
Kemarin di puncak kegalauan (ntah ini sudah mencapai puncak atau masih di tanjakan), kukatakan pada Sang Maha Pencipta, " Bring it on".
Dia yang memberikan kejutan, hanya kepada Dia pula ku berserah diri.
Aku yakin, sangat yakin akan kuasa-Nya.
Teringat kisah para Nabi, rasanya ujian ini belum seberapa, aku tak boleh patah semangat.
It is not the end... I am still here, staying stronger day by day - time to time.
Aku bisa, kamu juga bisa, kita semua bisa. Mama selalu bilang, "tidak bisa hanya ada di kamus orang bodoh".
Maka aku harus bisa. Bisa bangkit. Bisa melalui ini semua. Bisa mencapai kemudahan itu.
Yakin, seperti dalam salah satu ayat, "ujian itu sesuai kemampuan - tidak akan melebihi kemampuan". Cukup hanya keyakinan - let Allah do the rest.
Menangis pada satu titik tertentu, saat mau tidur malam, saat mengadu pada Allah. Benar - benar memberikan rasa lega berkeluh kesah dengan Sang Maha Kuasa.
Menulis ini semua untuk men-support diri sendiri dan kamu semua yang membaca ini.
Insya Allah, kita semua diberi kemudahan, kekuatan dan kesabaran. We will reach there. There is light at the end of the tunnel. Trust Allah. Trust The Maker.
Comments
Post a Comment