Kopi Ijen Raung dari Yahala Coffee

A cup of coffee in the morning
A cup of coffee by late afternoon
Rasanya minum kopi dua kali dalam sehari sih gak cukup tapi apa daya, segala sesuatu gak boleh berlebihan toh? 
Saya senang mencoba merk - merk kopi yang bertebaran di pasaran dan membuatnya menggunakan moka pot di rumah. Sejak diperkenalkan dengan moka pot, jujur kutak bisa berpindah ke lain hati.
Hasil pembuatan kopi menggunakan moka pot, most of the time begitu kental dan pas rasanya di lidah. Ntah sudah berapa moka pot yang rusak oleh saya, dikarenakan jatuh, kopi yang tersumbat dan penunjuk digital yang tak mau bekerjasama.
Sementara untuk jenis kopi, saya lebih memilih arabika tapi gak menutup saat robusta yang tersedia. Asalkan namanya kopi, saya suka, tapi yang murni ya… Jangan yang tercampur jagung apalagi yang tercampur gula, bye!
Saya senang mencoba kopi dari daerah - daerah yang ‘kurang dikenal’. Di suatu masa, saya  langsung mencari kopi yang tiba-tiba dibicarakan banyak orang dan langsung memesan. Saya gak mau kalah dalam mencoba kopi-kopi dari daerah baru.
Saat ada yang menawarkan kopi dari daerah ijen..cuss saya penasaran. Ijen? Saya cuma tahu Ijen karena pemandangannya yang indah, tapi saya gak tahu dari sana ada perkebunan kopi.
Kopi Ijen Raung - Yahala Coffee

Alhasil, saya langsung memesan jenis kopi arabika dan robusta. Kebetulan sang penjual, Yahala Coffee, belum menyediakan house blend. Dalam hati, cincai lah, saya bisa mencampur kedua kopi tersebut nanti saat kopi mendarat di rumah.   
Kopi Ijen Raung - Yahala Coffee

Seperti biasa, saya lebih senang memesan kopi masih berupa biji agar dapat menggiling sendiri di rumah. Dengan menggunakan moka pot, kita gak bisa menggunakan kopi yang terlalu halus ataupun terlalu kasar. Tekstur kopinya hampir halus saja agar tidak menyebabkan kerusakan alat.
Menunggu kopi mendarat di tangan itu sesuatu yang membuat saya berdebar-debar. Apakah kopinya beneran enak atau standar aja. Kadang saya suka sebel sih, misal saat penggilingan kopi dan saya menemukan banyak ampas dari kulit biji kopi. Semacam merusak tekstur dan rasa dari kopi.
Hingga saatnya kopi Ijen raung mendarat di tangan.. Cuss saya buka, giling dan buat menggunakan moka pot. Oalah… ternyata aroma kopi Ijen Raung dari Yahala Coffee ini cakep menggoda, proses roastingnya cukup baik dan rasa kopinya enak. Baik itu arabika maupun robusta. Apalagi saat saya mencampur arabika dan robusta (jangan tanya berapa persentasenya, karena biasanya secara random aja).
Kopi Ijen Raung - Yahala Coffee

Kopi Ijen Raung ini gak begitu asam di perut dan juga gak begitu pahit. Saat dibuat menggunakan moka pot, rasa kopinya pas di lidah saya walau tidak begitu kental. 
Kopi dari Yahala Coffee ini ternyata sudah banyak memenangkan penghargaan dan juga sudah mengikuti beragam kurasi hingga bisa sampai pada tahap sekarang ini, seperti yang dapat dilihat melalui Instagramnya.
Walaupun pengiriman dari Bondowoso tapi pengiriman dari Yahala Coffee ini gak lama sih… Dua hari sudah mendarat Jakarta, kopi yang sampai juga baru di roasting. Dijamin ketagihan deh kalau sudah mencoba kopi dari Yahala coffee ini. Kita juga bisa request mau medium roasting atau roasting lainnya, mas Shodiq sang pemilik, cukup fleksibel menerima pesanan dari pembeli.
Yahala coffee ini menyediakan beragam kopi, bahkan ada kopi luwaknya. Sayangnya saya bukan penggemar kopi luwak, sudah beberapa kali mencoba tapi kurang cucok di perut. Hehehe..
Silakan dipilih mau kopi yang mana dan selamat menikmati…..
Kopi Ijen Raung - Yahala Coffee


Comments

Popular Posts