Mencukur Menggunakan Epilator Philips

Bersyukurlah mereka yang gak punya masalah dengan perbuluan. Gak perlu repot mencukur. Gak perlu bersakit – sakitan dalam membuang bulu. Gak perlu ada dana ekstra untuk perbuluan ini.

Sebagai cewek, bisa dibilang saya agak repot dengan dunia perbuluan terutama bulu kaki. Hohohooo.. Iyalah, kalau sampe ada yang nyempil keluar karena kepanjangan, malunyaaaa…

Pertama kali saya mengenal menghilangkan bulu kaki adalah melalui sugar wax saat di Arab dulu. Sebenernya saya mah cuek – cuek aja kalau bukan karena para sahabat yang bawel nyuruh bulu kaki dibuang. Dalam hati, siapa juga yang peduli dan mau lihat. Ternyata, mereka sebagai kaum wanita merasa agak – agak gimana melihat bulu kaki yang tumbuh subur dan lebat.

Akhirnya saya beranikan untuk di wax yang disertai dengan teriakan norak. Iya sih, secara saya gak tahan dengan sakit yang mendera. Tapi apa daya, saat itu saya dijaga oleh para sahabat, jadi gak bisa kabur. Setelah selesai di wax, takjublah saya melihat kaki yang putih bersih. Wow!!!

Sejak saat itu, mulailah saya rajin melakukan wax untuk kaki. Paling gak setahun dua kali. What? Iya sih secara tetep takut dengan sakitnya. Paling gak saya usaha lah ya untuk menyenangkan hati teman – teman. Wew.

Lalu saya pindah ke Jakarta lagi, gak tahu dimana mau wax dan malas keluar rumah. Dulu di Arab mah, tinggal telpon, datanglah wanita berkebangsaan Srilanka yang baik banget dan hosipan sana sini sembari melakukan pekerjaannya.

Di Jakarta, saya menggunakan cukuran biasa. Bisa cukuran untuk wanita maupun cukuran yang dipakai kaum adam. Gak sakit sih tapi saya sering mengalami luka – luka. Apalagi kalau mau mencukur bagian belakang kaki, sering slip dan langsung darah mengucur. Belum lagi paska pencukuran, gatal saat bulu kembali tumbuh. Duh….. selalu ada perasaan menyesal kenapa saya cukuran tapi tetap saya akan mencukur saat bulu sudah lebat kembali. Kali ini bukan sahabat yang ribut tapi adik saya yang geuleuh melihat kaki kakaknya berbulu. Hehehehe.

Lalu saya ditawari EpilatorPhilips. Alat untuk mencukur bulu. Hmmm… jujur, awalnya saya takut. Secara proses pencukuran sambil mencolokkan listrik. Duh, takut kesetrum euy.

Philips Epilator

Suara dari alat tersebut juga lumayan membuat saya takut. Lalu saya beranikan untuk melakukan pencukuran bulu kaki. Sakittt!!!! Tapi saya tetap melanjutkan hingga kaki kembali putih bersih. Hmmmm…

What's Inside Philips Epilator Box?

Hasilnya benar – benar memuaskan mata. Dan rasa sakit itu ternyata (menurut adik saya yang sudah pernah pakai sebelumnya) dikarenakan bulu kaki saya yang terlanjur panjang kelamaan tidak dicukur. Hoho hooo…

Saat pemakaian, kaki aman dari terjadinya luka. Mau saya gerakkin kaki atau alatnya, tidak akan terjadi luka seperti saat pemakaian pisau cukur.

Paska pemakaian, tidak akan gatal – gatal yang bikin tangan menggaruk sana sini. Bulu yang kemudian tumbuh juga halus dan memakan waktu dari sejak pencukuran hingga tumbuh kembali.

Pemakaian selanjutnya, saya sudah biasa saja tidak merasa sakit. Saya merasa  memiliki Epilator Philips adalah investasi yang tepat untuk mereka yang memiliki masalah dengan bulu kaki. Di rumah, kapan saja sambil nonton atau duduk – duduk kegiatan ini bisa dilakukan.

Epilator Philips ini dapat digunakan dalam keadaan kering. Tidak perlu menggunakan krim atau apapun juga. Kalau mau menggunakan krim, bisa dilakukan setelahnya.

Harganya juga cukup terjangkau dibandingkan dengan hasil yang ditawarkan. Warna dan desainnya yang girly juga merupakan nilai tambah tersendiri.

Epilator Philips seperti juga cukuran biasa, adalah barang yang bersifat pribadi which means hanya bisa digunakan untuk satu orang dan sangat tidak direkomendasikan untuk dipinjamkan ke orang lain. Alhasil, saya membeli satu lagi Epilator Philips ini untuk adik saya gunakan di Jakarta biar dia gak perlu repot membawa miliknya dari Itali sana.

Proses membersihkan bulu pada alat juga gampang dilakukan, secara disediakan semacam sikat pembersih bulu. Just make sure, alat sedang tidak dicolokkan pada listrik saat ingin membersihkan, hehehe…